Kapan dan Apa Efek Minum Obat 'Kuat'?

Kapan harus mengonsumsi obat kuat dan apa efeknya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Feb 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2015, 08:00 WIB
Viagra
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sekalipun penggunaan obat kuat atau phosphodiesterase tipe 5 inhibitor (PDE5 inhibitor) bisa digunakan bagi penderita disfungsi ereksi, namun para pria perlu tahu tata caranya. Seperti misalnya kapan dia harus mengonsumsi obat dan apa efeknya.

Seperti disampaikan spesialis Andrologi dan Seksologi dr. Heru H. Oentoeng, M. Repro, Sp. And, FIAS, FECSM bahwa obat kejantanan pria tidak akan bekerja optimal jika tidak ada rangsangan seksual.

"Jika Anda minum obat terus menyetir ke Bandung selama 4 jam dan terkena macet, maka nggak akan ereksi. Kalau ada rangsangan seksual baru ereksi," jelasnya.

Jadi, kata dia, setelah minum obat butuh waktu 30-60 menit bagi seorang pria untuk ereksi asalkan ada rangsangan seksual. Namun tidak perlu khawatir ketagihan, sebab penggunaan obat biasanya diberikan pada seseorang yang memiliki faktor risiko dan diberikan atas resep dokter.

"Efek obat sesaat, dia punya mekanisme dalam jangka waktu 4-6 jam, setelah itu efeknya menurun. Yang terpenting menurut saya, memperbaiki faktor risiko agar harapannya tidak perlu pakai obat. Jadi tanpa obat dia bisa bekerja secara alamiah. Hindari rokok, minuman beralkohol dan olahraga," tukasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya