Liputan6.com, London - Mimpi buruk merupakan mimpi berulang yang menyergap dan kerap dialami anak-anak. Bahkan, bila dibanding orang dewasa, seorang anak rentan mengalami mimpi buruk.
Dikejar raksasa atau dimarahi guru saat ketahuan tidak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) adalah mimpi buruk yang paling sering dialami seorang anak.
Specialist Neuropsychiatrist in Sleep Disorders di Constantia Sleep Centre, Dr Irshaad Ebrahim, MD MRCPsych mengatakan, prevalensi untuk mimpi buruk akan meningkat di usia pertama kehidupan dan akan berkurang ketika menginjak remaja hingga dewasa.
"Prevalensinya itu 24 persen untuk usia 2 sampai 5 tahun, 41 persen untuk usia 6 sampai 10 tahun, dan 22 persen untuk usia 11 tahun," kata Ebrahim dikutip Health24, Rabu (6/5/2015).
Usia, kata Ebrahim, adalah faktor seberapa sering seseorang mengalami mimpi buruk.
"Anak-anak, orang dewasa muda, hingga orang dewasa akan mengalami yang namanya mimpi buruk, setidaknya pernah. Prevalensinya 30 sampai 90 persen, 40 sampai 60 persen, dan 60 sampai 68 persen orang akan mengalami mimpi buruk," kata Ebrahim menambahkan.
Baca juga
Advertisement