Liputan6.com, Jakarta Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Taiyoung Cho menyatakan bahwa pemerintah Korsel atas rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) segera mengumumkan bahwa kasus MERS di Negeri Gingseng itu telah berakhir dan tidak ada infeksi lebih lanjut.
"Kami belum bisa menyebutkan tanggalnya secara pasti, namun seperti diumumkan oleh WHO bahwa ini (MERS di Korsel) bukan tingkat darurat, dan pemerintah selalu mengontrol agar virus itu tidak menyebar," kata Dubes Cho dalam acara buka puasa bersama di Kedubes Korsel di Jakarta, Rabu petang.
Baca Juga
Dubes Cho juga menggarisbawahi bahwa penularan MERS hanya terjadi di rumah sakit dan penyebaran di antara masyarakat belum pernah terjadi.
Advertisement
"Tidak ada penularan (MERS) yang terjadi di tempat umum," kata dia.
Data dari Kementerian Kesehatan Korea yang dirilis oleh Kedubes Korsel di Jakarta menyebutkan bahwa dari akhir Juni hingga 1 Juli, tidak ada penambahan kasus MERS yang terjadi di negara tersebut.
Hingga saat ini, terdapat 182 kasus MERS yang terkonfirmasi mealui tes laboratorium. Sebanyak 97 orang telah dinyatakan bebas virus, 52 orang dalam perawatan dan 33 orang meninggal dunia.
Melihat perkembangan tersebut, pemerintah Korsel atas rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) segera mengeluarkan pernyataaan bahwa kasus MERS di negara itu telah berakhir.
"Oleh karena itu sangat minim wisatawan dapat terjangkit di tempat umum," kata Dubes Cho.
Direktur Organisasi Pariwisata Korea (KTO) Jakarta Hyonjae Oh mengatakan pemerintah Korsel mengadakan berbagai kegitan promosi pariwisata untuk menarik wisatawan asing kembali berkunjung ke negeri asal K-pop tersebut.
Promosi pariwisata Korsel antara lain membebaskan biaya visa untuk lima negara, yakni Indonesia, Tiongkok, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
"Saat ini kondisi pasar pariwisata Korea sangat buruk karena dilanda MERS, tapi itu sudah berlalu dan kami ingin menarik wisatawan untuk berkunjung kembali," kata dia.
Oh mengatakan biaya pembuatan visa di Indonesia untuk kunjungan wisata ke Korsel biasanya sebesar Rp520 ribu per orang, namun mulai 6 Juli hingga akhir September, biaya tersebut digratiskan.
Selain gratis biaya visa, Oh mengatakan KTO juga akan mengundang jurnalis dari beberapa media di Indoensia untuk mengunjungi Korsel pada minggu ke-4 bulan Juli untuk memmpromosikan bahwa negara tersebut telah aman dari MERS.