Yang Dikhawatirkan Saat Sunat di Usia Dewasa

Apa saja perbedaan sunat pada anak-anak dan sunat dewasa?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Okt 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 14:00 WIB
Praktik Sunat
Sunat

Liputan6.com, Jakarta Sunat (khitan) pada orang dewasa memiliki prinsip yang sama dengan sunat pada anak-anak. Hanya saja sunat pada orang dewasa perlu perhatian khusus karena terdapat sejumlah kesulitan.

Jika pada anak-anak prosedur sunat bisa dilakukan lebih leluasa karena kulit kulup lebih elastis, sedangkan sunat pada orang dewasa tergolong susah-susah gampang. Selain itu, proses penyembuhan pada anak lebih cepat.

Baca juga : Tren Sunat Dewasa Meningkat Dua Kali Lipat

"Semakin muda usia anak yang disunat, semakin cepat pula proses penyembuhannya. Sedangkan pada orang dewasa, semakin tua usianya semakin lama penyembuhannya. Maka itu, sunat pada orang dewasa perlu perhatian khsusus," kata Dr Muhammad Zaiem dari Rumah Sunatan dalam diskusi Sunat Dewasa Adalah Kebutuhan Kesehatan di Graha Rumah Sunatan, Kamis (8/10/2015)

Secara fisiologi, orang dewasa lebih sensitif terhadap segala rangsangan. Selain itu, pria dewasa pun mudah ereksi. "Rangsangan seksual pada pria itu tidka bisa dihindari. Visualnya begitu melihat 'sesuatu' langsung nyetrum. Mindset itu yang tidak bisa dihindari," kata Zaiem yang menyebut luka sunatan pada orang dewasa akan hilang 5 sampai 7 hari dengan kondisi normal tanpa komplikasi, tidak basah karena bakal lama hilangnya.

Tak sering dirangsang

Baca juga : Sunat Turunkan Risiko Istri Kena Kanker Serviks

Meski setelah 7 hari relatif aman, tapi pasien yang melakukan sunat dewasa di Graha Rumah Sunatan akan disarankan tidak sering-sering terkena rangsangan. "Kita akan mengedukasi untuk menghindar dari media-media yang sifatnya merangsang visual kita. Kalau punya pasangan istri jangan tempel-tempel dulu. Dan tontonannya yang normal-normal saja," kata Zaiem.

Selain itu, Zaiem juga akan mengimbau agar tak berhubungan seksual terlebih dahulu selama satu bulan, sama seperti orang yang baru saja melahirkan.

"Yang pernah kita alami di sini adalah pasien tidak patuh dengan instruksi dan anjuran kita. Sebelum dua minggu, sudah dipakai untuk berhubungan seksual. Akhirnya jahitanya lepas," kata Zaiem.

"Intinya, sunat pada orang dewasa harus dilakukan hati-hati, jangan sampai kulitnya terbuang terlalu banyak karena risikonya kompleks," kata Zaiem menekankan.

Baca juga : 4 Hal yang Harus Dilakukan Pria Dewasa Sebelum Sunat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya