Liputan6.com, Jakarta Hal menyeramkan bagi pria salah satunya adalah ketika ia tak mampu memulai atau mempertahankan ereksi atau disebut juga disfungsi ereksi (DE). Hal ini tidak hanya berdampak pada kehidupannya di atas ranjang tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika pria tak mampu ereksi sempurna, hal ini mampu membuat rasa percaya dirinya menukik turun. "Ia merasa insecure tentang diri sendiri, tak berkompeten sebagai pria, merasa dirinya kurang dibandingkan pria lain," tutur psikolog klinis dewasa, Tara de Thouars dalam acara yang digelar Bayer Healthcare, Kamis (19/11/2015).
Ketika rasa percaya diri pria menurun, ini berpengaruh terhadap performanya dalam mengerjakan hal-hal yang biasa dilakukan seperti saat bekerja.
Advertisement
Selain itu pria juga merasakan kecemasan. Muncul pikiran `Bagaimana kalau saya akan seperti ini selamanya?`, `Saya jadi tidak bisa memuaskan pasangan`, `Pasangan pasti tidak suka dan akan meninggalkan saya`.
"Hal-hal seperti ini membuat mereka sulit fokus, memikirkan tentang kondisinya ini terus, hingga timbul gejala cemas seperti deg-degan, keringat dingin, serta gangguan napas," lanjut psikolog lulusan University of Queensland, Australia ini.
Terakhir, disfungsi ereksi bisa menyebabkan depresi. Muncul pikiran-pikiran rendah diri darinya. Hal ini membuat suasana hati jadi menurun, kehilangan gairah terhadap apa yang disukai, serta menghindari aktivitas dan lingkungan sosial.
"Sebaiknya, disfungsi ereksi jangan dibiarkan begitu saja. Segera berkonsultasi dengan pihak profesional, terutama bila diperlukan terapi obat untuk mengatasi akar masalah," tekannya lagi.