Anak Harusnya Dipuji, Bukan Dihardik

Orangtua harus berhenti menghardik anak dan memberi mereka label negatif karena dapat membuah buah hati rendah diri.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Nov 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 10:00 WIB
Anak dan Orangtua
Pola asuk orangtua berpengaruh terhadap perkembangan anak di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua harus mulai menghindari menggunakan kalimat-kalimat seperti 'dasar bodoh', 'kamu anak nakal', dan kalimat lainnya yang dapat membuat si anak merasa rendah diri.

Bukannya menghardik dengan kata-kata ini, orangtua harus mulai belajar mengatasi masalah dan mencari solusinya. Sebab, kalimat-kalimat ini berbahaya untuk kehidupan si anak di masa depan.

Menurut sejumlah pakar dan penelitian, seorang anak harus diarahkan, dibantu, dan diberi pemahaman yang jelas tentang sebuah kesalahan, dan bagaimana seharusnya dia bertindak. Itulah tugas orangtua, bukan justru memojokannya dengan kalimat-kalimat negatif.

Dikutip dari situs Times of India, Selasa (24/11/2015), jika ingin anak berprestasi di sekolah, jangan hanya menyuruh mereka belajar, lalu memojokannya ketika gagal. Tapi sebaliknya, bantu dia menyelesaikan pekerjaan rumah, dan beri pujian jika berhasil menyelesaikannya. Dengan begitu anak jadi termotivasi, dan semakin semangat memicu diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya