Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami istri modern yang belum juga diberi momongan selama lebih dari lima tahun menjalani biduk rumah tangga kini lebih memilih menjalani proses bayi tabung dan inseminasi buatan.
"Banyak sekali pasien yang datang ke saya untuk konsultasi masalah ini. Karena bagaimana juga keturunan itu penting di kehidupan berumah tangga," kata Spesialis Obstetri dan Ginekologi Klinik Teratai Rumah Sakit Gading Pluit, Dr Indra Anwar, SpOG kepada Health- Liputan6.com ditulis Senin (21/3/2016)
Baca Juga
Terbukti, selama tujuh tahun sejak 26 Maret 2007, Klinik Teratai telah melakukan proses bayi tabung lebih dari 300 bayi. Mulai dari kehamilan tunggal, kembar dua, hingga kembar tiga. Tingkat keberhasilan sejak mulai melayani program bayi tabung antara 39 sampai 45 persen.
Menurut Indra, jumlah ini sebanding dengan layanan yang ada di Klinik Teratai sejak awal berdiri: analisis sperm tracking cycle atau pemantauan masa subur, inseminasi intra uterine, induksi ovulasi, operasi laparoskopi, in vitro fertilization konvensional. Ada juga teknik bayi tabung dengan intra cytoplasmic sperm injection, simpan beku sperma dan embryo, dan operasi MESA, PESA, dan TESE.
"Selain memiliki layanan seperti itu, konselor dan paramedik yang bertugas di sini semuanya berpengalaman. Sehingga, mungkin saja, Klinik Teratai bisa menjadi solusi bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki momongan lewat proses bayi tabung tanpa harus ke luar negeri," kata Indra.
Ia sedikit curhat, masyarakat di Indonesia tidak percaya dengan teknologi mutakhir yang dimiliki dokter-dokter di Indonesia. Terlihat dari banyaknya pasien yang melakukan program bayi tabung di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Singapura. "Padahal alat-alat di sini tidak kalah dengan yang ada di luar negeri," kata Indra.
Indra juga menjelaskan, ada dua metode yang digunakan Klinik Teratai untuk program bayi tabung ini;
1. In Vitro Fertilisasi (IVF), teknik reproduksi berbantu atau rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur matang dari istri dengan spermatozoa dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi.
Advertisement
2. Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI), teknik yang hampir sama dengan IVF namun caranya saja yang berbeda, yaitu menyuntikkan satu spermatozoa langsung ke dalam sitoplasma oosit agar dapat terjadi fertilisasi.