Liputan6.com, Jakarta Michael, bayi kelainan jantung asal Semarang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk menjalani operasi.
"Untuk menjalani operasi, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya berat badan," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang dr Susi Herawati di Semarang, Selasa.
Selama tiga bulan terakhir, anak pasangan Andreas Setiabudi dan Agustin, warga Jalan Aribuana Nomor 35, Kelurahan Krobokan, Semarang Barat, itu, menjalani perawatan di RSUD Kota Semarang.
Advertisement
Susi menyebutkan berat badan ideal yang menjadi syarat untuk operasi adalah di atas 6,5 kilogram. Sementara Michael yang kini berusia enam bulan itu sudah memiliki berat badan sekitar 6,6 kg.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter, sudah cukup bisa mengatasi (beban operasi, red.). Kelainan yang dialami Michael bersifat kongenital atau bawaan dengan posisi jantung di luar dada," katanya.
Penanganan yang harus dilakukan, lanjut dia, dengan pembedahan untuk mengembalikan sebisa mungkin organ jantung pada posisi normal, serta ditutup dengan kulit yang diambil dari organ lain.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melihat kondisi Michael di RSUD Kota Semarang menyambut baik karena Michael dinyatakan tim dokter sudah bisa dioperasi.
"Rencananya, Kamis (26/5), Michael akan diantar ke RSCM Jakarta. Tim RSUD Kota Semarang akan terus memberikan pendampingan sampai Michael dioperasi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Berkaitan dengan biaya operasi, kata dia, sudah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, namun biaya-biaya yang lainnya akan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Semarang.
Yang jelas, dirinya bersama Wali Kota Semarang, tim dari RSUD Kota Semarang dan Dinas Kesehatan akan terus mengawal penanganan terhadap Michael sampai menjalani operasi di RSCM, Jakarta.
"Para perawat dari RSUD Kota Semarang, Kamis (26/5) nanti, juga ikut ke sana (RSCM, red.) untuk memberikan pendampingan dan memudahkan koordinasi selama Michael di RSCM Jakarta," pungkas Ita.
Sebagaimana diwartakan, Michael mengalami kelainan dengan organ jantung berada di luar tubuh, tepatnya di atas dada sehingga kondisi tersebut menyebabkan rentan tertular dari lingkungan sekitar.
Agustin, ibunda Michael terpaksa keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan di sebuah mal di Semarang untuk menjaga kondisi bayinya agar tidak tertular penyakit-penyakit lain yang membahayakan.
Sementara Andreas, ayahanda Michael bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Kebakaran Kota Semarang sehingga tidak mampu membiayai pengobatan anaknya tersebut jika harus dilakukan operasi.