Liputan6.com, Jakarta Theresa bingung dan selalu ingin marah setiap kali Kirsty, putri cantik satu-satunya yang ia miliki, memohon supaya nyawanya dicabut. Kirsty sudah tidak kuat menahan rasa sakit akibat penyakit yang dokter sendiri saja tidak tahu namanya.
"Mendengar putri Anda memohon untuk mati adalah hal terburuk yang pernah Anda dengar selama menjadi seorang ibu," kata Theresa.
Â
Advertisement
Baca Juga
11 tahun yang lalu tubuh sang putri sering melemah, kondisinya tak jarang semakin memburuk, setelah digigit serangga. Sejak kejadian itu Kirsty sudah 55 kali bolak-balik rumah sakit karena tubuhnya mudah sekali drop.
Pekan lalu Theresa kalang kabut, tak tahu harus berbuat apa lagi, setelah melihat Kirsty mengerang kesakitan dan berjuang untuk bernapas. Jika dokter spesialis saja tidak mampu memberikan jawaban pasti untuk menjelaskan misteri dari penyakit yang dialami sang putri, bagaimana dia yang hanya seorang ibu yang juga tidak memiliki latar belakang apa pun terkait dunia medis.
Yang Theresa tahu, pada 2008 dokter mendiagnosa Kirsty mengidap lupus, kondisi autoimun yang mana tubuh memproduksi terlalu banyak antibodi sehingga terjadi peradangan yang memengaruhi kulit, sendi, dan organ. Di usia yang masih sangat muda, Kirsty harus meminum obat di sepanjang hidupnya.
Theresa juga harus mengantar Kirsty ke dokter setiap bulan guna menjalani kemoterapi yang dapat membantu mengurangi peradangan. Belum lagi harus suntik hormon, pemberian obat anti mabuk, obat penghilang rasa sakit, sampai obat-obatan anti malaria yang ditemukan efektif terhadap gejala lupus.
Namun, pada Maret 2016, dokter spesialis lupus di Rumah Sakit Guy di London mengatakan, gejala yang tampak dari tubuh Kirsty, kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi genetik Ehlers-Dalos syndrome (EDS) yang memengaruhi kulit, tulang, dan jaringan ikat. Theresa tengah menunggu hasil pemeriksaan spesialis dari rumah sakit lain.
Segala cara telah ia lakukan agar kondisi Kirsty kembali seperti semula, sebelum serangga menggigit tubuhnya di umur 12 tahun.
"Saya hanya ingin anak saya memiliki kehidupan yang normal," kata Kirsty dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (28/5/2016)