Liputan6.com, Jakarta Asumsi orang di kota terhadap pendidikan anak di desa atau pelosok Indonesia menuai banyak kesalahpahaman. Tak sedikit orang kota menilai bahwa fasilitas yang serba terbatas mempengaruhi semangat dan motivasi anak di desa tak sebesar anak yang tumbuh di kota.
Namun menurut Rahmat Danu Andika sebagai seorang pengajar muda dari Indonesia Mengajar, mengatakan, "Ini jangan sampai kita salah asumsi, memang, kita mikirnya kalo anak-anak di daerah tuh masih penuh dengan keterbatasan karena yang selama ini kita lihat di media mendayu-dayu, sedih, sendu gitu.. Sedangkan sebenarnya di sana tuh anak-anak semua bahagia, enggak ada kurang satu apa pun. Makanan semua ada orangtua juga dekat, jadi kalau motivasi saya pikir enggak ada yang beda."
Baca Juga
Rahmat yang sempat mengajar di salah satu SD di Pulau Bacan, Halmahera Selatan ini menyaksikan langsung betapa terpenuhinya kehidupan anak di desa tersebut, terutama motivasi yang tinggi untuk belajar dan berkarya.
Advertisement
"Mereka sama-sama punya rasa penasaran dan sama-sama bersemangat untuk mempelajari hal baru," ungkapnya langsung kepada Health-Liputan6.com, ditulis Minggu (26/6/2016).
Menurut Rahmat motivasi tidak dapat dinilai dari sisi kota atau desa. Melainkan motivasi dapat dilihat berdasarkan lingkungan yang menciptakan kesempatan dan memfasilitasi setiap anak untuk bisa memenuhi rasa penasarannya.