Liputan6.com, Jakarta Anda yang menjadi saksi air mata Cristiano Ronaldo sehingga tak bisa ikut serta di final UEFA Euro 2016 barangkali bertanya-tanya cedera apa yang membuat ia tak mampu melanjutkan laga membela negaranya. Padahal selama ini, CR7--sapaan akrab Ronaldo--terbilang tangguh dan jarang mengalami cedera, setidaknya tidak keluar dalam waktu 25 menit sejak kick off dibunyikan.
Usut punya usut, ternyata Ronaldo mengalami cedera ACL atau anterior cruciate ligament. Ini adalah jenis cedera yang paling ditakuti oleh banyak pemain profesional. Pasalnya, sekali terkena, sulit bagi mereka untuk pulih dalam waktu singkat.
Ligamen anterior (ACL) dikutip dari Webmd.com adalah stabilizer internal yang penting dalam susunan sendi lutut, di mana ia berfungsi menahan hiperekstensi. Cedera ACL terjadi ketika batas biomekanik ligamentum ini terlampaui atau merenggang berlebihan baik karena benturan atau kesalahan dalam mendarat.
Advertisement
Cedera ini lebih sering terjadi pada atlet daripada orang awam dan lazim menimpa pemain ski, sepak bola, pesepak bola Amerika, pesepak bola Australia, atlet basket, rugby, gulat profesional, seni bela diri, dan senam artistik.
Konsekuensi dari cedera tergantung pada seberapa banyak stabilitas lutut yang dipengaruhi, dan sejauh mana struktur lainnya terlibat. Pengobatan dapat mencakup operasi untuk mengganti ligamen yang robek diikuti dengan latihan rehabilitasi untuk membantu memperoleh kembali kekuatan dan stabilitas.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, penderita cedera ACL kurang mampu mengontrol gerakan lutut, dan tulang lebih mungkin untuk saling bergesekan. Ini disebut ACL kronis. Gerakan tulang yang abnormal juga dapat merusak jaringan tulang rawan yang menutupi ujung tulang dan dapat menjebak dan merobek bantalan bantal sendi lutut.