Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Waspadai Krisis Seksual pada Remaja

Seks tak semata hanya hubungan tubuh antara dua manusia.

oleh Yasmine diperbarui 25 Agu 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 22:00 WIB
20160209-Ilustrasi-PSK-iStockphoto
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seks tak semata hanya hubungan tubuh antara dua manusia. Tapi juga kenyamanan, keamanan dan kenikmatan. Apakah Anda mendapatkan semuanya dari pasangan?

Dalam Survei Nasional Seksual dan Gaya Hidup di Inggris, sepertiga pria muda dan setengah dari wanita muda seringkali menemui konsultan seks dan hubungan hanya untuk membahas masalah kehidupan seks.

Melansir Mirror.co.uk, sebanyak 33 persen remaja pria usia 16-21 dan 44 wanita remaja ternyata memiliki masalah yang sama dalam kehidupan seks yaitu krisis fungsi seksual. Masalah ini umumnya berlangsung selama tiga bulan.

Usia yang muda memebuat mereka begitu awam pada tindakan seksual yang dilakukan. Apakah bahaya dari seks bebas, penyakit menular atau sekadar masalah ranjang yang mereka belum tahu. Inilah yang membuat mereka seringkali berada dalam zona krisis fungsi seksual.

Masalah yang banyak terjadi pada wanita misalnya, bagaimana cara untuk merasakan orgasme atau klimaks. Lalu mereka juga bingung bagaimana cara menikmati seks atau mengapa terasa nyeri saat bercinta.

Sedangkan pada pria masalah yang seringkali muncul adalah terlalu cepat mencapai klimaks, sulit menjaga ereksi, dan rasa cemas.

Menurut Dr. Kirstin Mitchell, penulis utama studi tersebut, sosialisasi pendidikan seks memang sebenarnya perlu dikenal sejak remaja. "Terlihat sepele, namun jika mereka sudah merasa tidak nyaman, cemas dan malu makan tak menutup kemungkinan jika kondisi ini akan membuat mereka kurang percaya diri pada seks seumur hidup."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya