Liputan6.com, Jakarta Detak jantung yang tidak teratur, atau dikenal dengan istilah atrial fibrilasi, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti gagal jantung, serangan jantung, penyakit ginjal kronis, dan kematian jantung mendadak.
Para peneliti mempelajari hubungan antara fibrilasi atrium dan penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, dan kematian. Mereka menganalisis hasil dari 104 penelitian yang melibatkan lebih dari 9 juta peserta. Peningkatan risiko absolut untuk gagal jantung adalah yang tertinggi di antara hasil yang diperiksa.
Baca Juga
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal The BMJ, fibrilasi atrium dikaitkan dengan risiko dua kali kematian kardiovaskular, dua-tiga kali risiko stroke, dan lima kali risiko gagal jantung kongestif.
Advertisement
"Penelitian kami bisa memiliki implikasi untuk prioritas sumber daya publik dan mengembangkan intervensi baru untuk orang dewasa dengan fibrilasi atrium," kata Ayodele Odutayo, kandidat dokter di University of Oxford seperti dilansir Times of India, Senin (12/9/2016).
Para peneliti menunjukkan bahwa peningkatan risiko yang berkaitan dengan kondisi tersebut lebih besar daripada stroke. Selain itu, studi ini menambah pengetahuan akan hubungan yang berkembang antara atrial fibrilasi dengan kardiovaskular di luar penyakit stroke.
(Aluna Swara)