Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang dilakukan UW Medicine, UW Bothell, dan Seattle Children's Research Institute menemukan bahwa paparan USG pada trimester awal kehamilan dapat meningkatkan keparahan autisme. Studi tersebut mempelajari varibel gejala anak-anak yang mengalami autisme, bukan pada apa yang menyebabkannya.
Temuan mereka mengatakan, peningkatan keparahan autisme berkaitan erat dengan paparan USG di awal kehamilan. Hubungan terbesar adalah kalangan anak-anak dengan variasi genetik tertentu yang berkaitan dengan autisme. Sebanyak 7 persen anak-anak dalam studi ini memiliki variasi tersebut.
Baca Juga
Pedoman FDA (Food and Drug Administration) saat ini merekomendasikan USG diagnostik hanya dapat digunakan untuk kebutuhan medis.
Advertisement
"Saya percaya implikasi dari hasil penelitian kami sejalan dengan pedoman FDA itu," kata Pierre Mourad, Profesor UW seperti dilansir laman Sciencedaily, Senin (12/9/2016).
Mourad mengatakan, hasil penelitian mereka tentang trimester pertama kehamilan melihat adanya hubungan efek USG pada trimester kedua dan ketiga. Para peneliti menggunakan data dari 2.644 keluarga di seluruh Amerika Serikat.
Menurut Sara Webb, peneliti UW Medicine, ada perjuangan nyata mengapa ada begitu banyak anak-anak dengan autisme. "Di mana gangguan ini berkembang? Bagaimana anak-anak mendapatkan autisme? dan pertanyaan kedua mengapa anak-anak autis begitu berbeda satu sama lain?" terangnya.
Studi ini melihat pada pertanyaan kedua. Anak-anak dengan autisme, apa sajakah faktor yang bisa mengakibatkan anak-anak memiliki IQ yang tinggi atau bahasa yang lebih baik atau keparahan yang lebih rendah dibandingkan satu sama lainnya.
Webb mengatakan, USG layak dipertimbangkan terutama pada trimester pertama kehamilan. Memang, segala prosedur medis memiliki manfaat yang besar tapi juga berisiko.
Pada penelitian sebelumnya, Mourad dan Webb bersama Bryan Raja menerbitkan sebuah makalah Autism Research pada 2014 yang menunjukkan bukti bahwa paparan USG pada rahim tikus menimbulkan gejala-gejala autisme.
Mourad mengatakan, tim penelitinya akan melihat lebih dalam lagi terkait hubungan USG dengan tingkat keparahan autisme.
(Aluna Swara)