Liputan6.com, Jakarta Siapa tak suka selfie? Selfie atau memotret diri sendiri ini semakin digemari, terlebih seiring berkembangnya teknologi masa kini. Beragam smartphone menawarkan fitur kamera canggih hanya untuk Anda penggemar selfie.
Namun, beberapa dokter tulang mengakui semakin banyak orang yang berobat karena mengalami carpal tunnel dan cedera tangan lainnya karena sering selfie. Carpal tunnel sendiri merupakan rasa sakit atau kesemutan pada tangan akibat tekanan pada saraf median pergelangan tangan.
"Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat peningkatan carpal tunnel syndrome dan tendinitis dari usia remaja, dimana pada 10-15 tahun lalu penyakit yang sama dialami remaja yang jatuh dari sepeda. Kami melihat cedera lebih banyak pada pasien yang lebih muda karena cara menggunakan teknologi," kata Dr. Charles Kim, spesialis rehabilitasi muskuloskeletal di Rusk Rehabilitation NYU Langone Medical Center.
Advertisement
Tapi, jangan mengira bahwa sakit pada tangan ini adalah hal baru. Cedera pada tangan yang berhubungan dengan telepon sudah meningkat sejak zaman ponsel Blackberry. "Orang-orang mendapatkan tendinitis atau peradangan pada tendon di bagian ibu jari mereka karena menggunakan Blackberry sepanjang waktu," kata dokter olahraga Jordan Metzl di New York's Hospital for Special Surgery.
Menurutnya, terlalu sering selfie membuat tekanan terlalu besar ke otot dan itu mengiritasi daerah di mana otot beasal yakni dari tulang sehingga menyebabkan peradangan.
Jika Anda termasuk orang yang senang selfie, perhatikan kesehatan Anda. Karena, tak hanya bisa terjadi cedera, terlalu narsis dengan selfie juga bisa menyebabkan kematian. Seperti pada peristiwa turis asal Jerman, Oliver Park yang tewas di Machu Picchu, Peru setelah jatuh dari tebing saat mencoba selfie.
(Aluna Swara)