Meski Enak, Menggaruk Kulit Gatal Itu Jebakan Buruk bagi Otak

Menggaruk kulit bagian tubuh tertentu memang menghasilkan sensasi nikmat tiada tara.

oleh Adanti Pradita diperbarui 28 Nov 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 18:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Rasa gatal yang tidak terkontrol umumnya membuat seseorang sangat tergoda untuk menggaruknya sepenuh hati sampai rasa tersebut tereliminasi selamanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sensasi yang dirasakan ketika menggaruk bagian tertentu yang gatal sangatlah nikmat dan memuaskan.

Sayangnya, kebiasaan ini ternyata tidaklah baik dan harus segera dihentikan. Sebuah penelitian baru dari Washington University School of Medicine, St. Louis, AS, menemukan fakta bahwa, menggaruk bagian tertentu tubuh yang gatal pasalnya menyebabkan otak untuk merilis kandungan serotonin yang mana justru mengintensifikasi sensasi gatal pada bagian tersebut.

“Ketika otak mendapatkan sinyal dari garukan tersebut, neurotransmitter serotonin akan diproduksi untuk membantu mengontrol rasa sakit itu. Memang betul akan mengalihkan perhatian kita dari rasa gatal, namun hanya bersifat sementara,” kata Zhou-Feng Chen, salah satu penulis dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal Neuron ini, dikutip dari Medical Daily, Senin (28/11/2016).

Chen lanjut menjelaskan, ketika serotonin rilisan otak tengah fokus mengatasi rasa gatal pada satu bagian, rasa gatal justru menyebar dengan satu sel menularkannya ke sel saraf lain.

“Serotonin pasalnya menyebar dari otak ke sumsum tulang belakang dan lokasi lainnya, mempengaruhi intensitas gatal dengan menjadikannya lebih terasa dari sebelumnya dan hadir di titik-titik lain selain yang utama,” tambahnya.

Memang tidak ada cara lebih memuaskan dibandingkan menggaruk kulit di bagian tubuh tertentu yang gatal. Namun patut diketahui bahwa hal tersebut justru memperburuknya dan bisa berujung kerusakan total pada kulit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya