Pemudik yang Bawa Kendaraan Pribadi Tidak Boleh Utang Tidur

Tidur, adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh pemudik yang mengendarai motor atau mobil pribadi

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jun 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 08:00 WIB
Mudik dan Tidur
Tidur, adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh pemudik yang mengendarai motor atau mobil pribadi

Liputan6.com, Jakarta Pemudik yang mengendarai mobil atau motor pribadi tidak boleh kurang tidur. Upayakan tidur berkualitas selama tujuh hari sebelum berangkat ke kampung halaman.

"Penting banget menabung tidur, jangan ada utang tidur, dan tidak boleh sampai kurang tidur, bahaya," kata Spesialis Tidur, dr Andreas Prasadja RPSGT saat dihubungi Health Liputan6.com, Kamis, 22 Juni 2017.

Menurut dr Andreas, mengendarai mobil dalam keadaan mengantuk lebih berbahaya daripada mabuk. Idealnya, tujuh hari sebelum berangkat sudah bisa memastikan bahwa waktu tidurnya benar-benar cukup. Bahkan, satu hari sebelum berangkat, pastikan sudah tidur selama enam jam.

"Kemudian, berkendaralah di waktu-waktu yang biasanya orang terjaga, jangan di waktu tidur. Kalau biasa tidur malam, berangkat mudik harus pagi. Biasa tidur pagi, berangkatnya malam, boleh-boleh saja," kata Andreas.

Lalu, empat jam sekali harus istirahat. Berhenti sebentar, keluar dari mobil atau turun dari motor, lakukan peregangan.

"Istirahat saja, kalau mengantuk, tidur. Jangan dipaksa," kata dia menekankan.

Kalau saat di perjalanan para mudik mulai menguap dan tanpa sadar kepala mulai bersandar ke bangku, itu tanda pemudik harus istirahat.

"Itu yang harus diingat para pemudik, tidur harus cukup," kata Andreas.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya