Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengungkapkan kebutuhan cairan infus di Indonesia mencapai ratusan juta unit per tahun. Nila pun mendukung kehadiran pabrik farmasi baru yang memproduksi cairan infus PT B. Braun Medical Indonesia di Karawang, Jawa Barat.
"Infus merupakan kebutuhan dasar di pelayanan kesehatan. Kebutuhan ini cukup besar mencapai 150 juta per tahun," kata Menteri Nila Moeloek usai meresmikan peluncuran pabrik farmasi asal Jerman ini di Karawang pada Kamis (27/7/2017).
Baca Juga
Dari kebutuhan 150 juta unit infus, baru setengahnya mampu diproduksi oleh pabrik dalam negeri, sisanya mengimpor dari banyak negara. Sehingga kehadiran pabrik farmasi B.Braun ini memang dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan cairan infus dalam negeri dan semoga sampai mengekspor ke negara-negara tetangga.
Advertisement
"Dengan penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa, perlu disiapkan (pasokan) infus dari Sabang sampai Merauke. Daerah-daerah perifier juga membutuhkan infus," kata Nila lagi.
Bila pasokan cairan infus tercukupi, tak perlu cemas lagi. Jika terjadi lonjakan kasus demam berdarah seperti tahun lalu, pasien bisa segera diberikan cairan infus.
B. Braun sendiri sudah hadir di Indonesia dalam 40 tahun terakhir lewat produk dan pelayanan. Kini, perusahaan ini membangun pabrik farmasi di Karawang sebagai bentuk komitmen memajukan kesehatan dalam menyediakan produk medis kelas dunia yang terjangkau.
Pembangunan pabrik ini akan selesai dalam dua tahap. Pada tahap pertama, kapasitas produksi tahunan mencapai 15 juta unit. Bila pembangunan tahap kedua selesai produksi tahunan meningkat hingga 48 juta unit cairan infus.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â