Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek sudah mendengar kabar mengenai puluhan anak-anak dan remaja dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kendari, Sulawesi Tenggara. Hal ini membuat Nila prihatin akan ancaman kesehatan jiwa generasi muda.
"Informasi tentang adanya penyalahgunaan NAPZA (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yaitu PCC di kota Kendari benar adanya," kata Nila.
Nila menerima laporan awal terdapat sekitar 50 pelajar dan pegawai di rawat di sejumlah rumah sakit karena mengalami gejala gangguan mental usai mengonsumsi obat-obatan seperti Somadril, Tramadol, dan PCCÂ Â (Paracetamol Cafein Carisoprodol).
Advertisement
Ketiga jenis obat itu dicampur dan diminum secara bersamaan menggunakan minuman keras oplosan. Dilaporkan ada seorang siswa kelas 6 SD meninggal akibat ini.
Nila mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara Asrum Tombili terkait hal ini. Data Dinkes Sultra menunjukkan hingga 14 September pukul 14.00 waktu setempat terdapat 60 korban penyalahgunaan obat-obatan yang dirawat di tiga rumah sakit di sana.
"Pasien yang dirawat berusia antara 15-22 tahun mengalami gangguan kepribadian dan gangguan disorientasi, sebagian datang dalam kondisi delirium (linglung, kebingungan) setelah menggunakan obat berbentuk tablet berwarna putih bertuliskan PCC dengan kandungan obat belum diketahui," kata Nila, mengutip rilis yang diterima Health-Liputan6.com pada Kamis (14/9/2017).
Melihat ada banyak korban, Nila berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) segera mengidentifikasi kandungan obat sekaligus menetapkan status zat tersebut dalam kelompok adiktif.
"Obat-obatan terlarang dan zati adiktif sangat membahayakan dan merugikan remaja sebagai aset masa depan bangsa. Jika ini terbukti zat psikotropika, Kemenkes mengingatkan masyrakat berhati-hati terhadap NAPZA yang mengganggu kesehatan. Kami berharap BNN menginvestigasi secepatnya," tegas Menkes.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â