Liputan6.com, Jakarta Stres atau kesehatan mental yang tak sehat akan memengaruhi performa karyawan di tempat kerja. Hanya saja, karyawan tak dapat mencegah datangnya kondisi itu karena memang sudah menjadi tuntutan dan tanggung jawab yang mesti dipenuhi.
Baca Juga
Advertisement
Terutama bagi karyawan yang memang bekerja di sebuah tempat yang bisa menaikkan kadar stres ke tingkat yang lebih tinggi.
Contoh, para pekerja di lepas pantai atau karyawan yang bekerja di luar kota, yang baru bisa bertemu dengan anak dan istri hanya dua minggu sekali.
"Termasuk juga pekerjaan yang membutuhkan shift seperti satpam maupun operator mesin yang tak boleh tidur," kata dr Andri SpKJ FAPM dari Klinik Psikosomatik Rumah Sakit Omni, Alam Sutera, Tangerang pada Sabtu, 30 September 2017.
Begitu juga dengan dokter. Profesi yang mengundang banyak rasa iri ini, karena dianggap bisa menghasilkan pundi-pundi uang tak sedikit, termasuk pekerjaan yang tingkat stresnya cukup tinggi. Terkesan enak, padahal dokter, perawat, dan pekerja medis yang lain rentan terhadap stres.
"Pekerja-pekerja ini mengalami perubahan pola tidur. Perubahan pola tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti stres," ujar Andri.
Jangan lupakan polisi, pemadam kebakaran, tim SARS, dan profesi sejenis yang berkaitan dengan nyawa. "Sudah tentu mengandung stres yang tinggi," kata Andri menekankan.