Cerita Anak Tentara: Bangga Lihat Papa Atraksi Pesawat di Udara

Di HUT TNI, seorang anak tentara bercerita saat ayahnya menjadi penerbang di TNI AU.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Okt 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 12:30 WIB
Beragam Aksi Menegangkan Meriahkan HUT TNI AU ke-69
Aksi terjun payung prajurit TNI AU membawa saat peringatan HUT ke-69 TNI AU Tahun 2015 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/4/2015). Acara tersebut menampilkan demo darat dan atraksi udara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Di HUT TNI ini, seorang anak tentara bercerita kehidupannya di keluarga Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Nayunda Sinta (28) ingat betul ketika baru tiga bulan masuk Taman Kanak-kanak kelas nol kecil di Bogor, Jawa Barat mesti pindah sekolah. Dia mengikuti sang ayah yang seorang penerbang di TNI Angkatan Udara ke Yogyakarta.

Tak lama di Yogyakarta, sang ayah juga sempat dipindahkan ke Bali. Kala itu Sinta tak mengikuti ayahnya. Dia tetap tinggal di Kota Pelajar agar tak perlu kembali pindah sekolah.

Saat itu, dia tinggal bersama om dan tante, karena sang ibu yang juga Wanita Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Wara) masih bertugas di Bogor.

"Aku termasuk yang jarang pindah-pindah sebenarnya, adik-adikku yang lebih sering ikut pindah. Adikku ikut pindah dari Bogor lalu ke Yogyakarta kemudian Bali.  Ketika papa ditugaskan ke Timor-timor hampir mau ikut, tapi enggak jadi," cerita Sinta saat dihubungi Liputan6.com ditulis tepat di HUT TNI pada Kamis (5/10/2017).

"Karena sering pindah-pindah, adik-adikku sering jadi anak baru di sekolah," katanya sambil tertawa.

Walau jarang bertemu ayah dan ibu, Sinta tak merasa kedekatannya dengan ortunya berbeda dengan anak-anak lain. Dia tetap merasa dekat dengan ayah dan ibunya. Saat mereka bertemu, waktu yang ada benar-benar dimanfaatkan agar kebersamaan jadi berkualitas, seperti misalnya dengan jalan-jalan bersama.

Bangga punya papa tentara

Kehidupan tentara identik dengan disiplin tinggi. Ayah dan ibu Sinta pun mencontohkan kedisiplinan pada anak-anaknya. Misalnya soal jam belajar.

"Pokoknya setiap jam tujuh (malam) dulu mereka sudah duduk di ruang tengah. Mereka sudah siap untuk menemani aku atau adik-adikku belajar," tuturnya.

Lalu, tentang jam bangun tidur yang tidak boleh siang. "Jadi ya memang apa-apa itu dilakukan sesuai jadwal," tambahnya.

Didikan dan contoh disiplin dari kedua orangtua yang berlatar profesi tentara sedikit banyak membuatnya jadi orang yang menghargai waktu. Dia juga jadi memiliki kehidupan yang terjadwal.

Jujur, wanita yang kini berkarir sebagai bankir bank swasta ternama ini, merasa bangga menjadi anak seorang tentara. Walau kini ayah Sinta sudah pensiun dari TNI AU, semasa bertugas ayahnya memiliki peran mengamankan negara ini dari udara.

"Terus yang paling bangga ketika lihat papa atraksi pesawat di udara. Wah ternyata beneran bisa, papaku hebat ya," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya