Liputan6.com, Jakarta Pelaku hidup sehat tidak perlu cemas pola diet jadi berantakan selama berlibur di Vietnam. Justru negara dengan ibu kota Hanoi itu akan memanjakan indera pengecap Anda dengan ragam kuliner kaya serat, vitamin, juga mineral.
Memang tidak melulu dikukus maupun direbus. Namun, kehadiran sayur dan buah bisa Anda temukan di tiap-tiap hidangan yang tersaji di pelupuk mata. Tidak terkecuali makanan yang diolah dengan cara digoreng.
Advertisement
Melihat semua makanan itu membuat Anda merasa seolah-olah ada segerombolan cacing di perut sedang berontak, meminta Anda agar cepat-cepat memberi mereka makan. Air liur pun serasa sulit dibendung untuk tidak keluar.
"A Culinary Superpower" begitu sebutan yang diberikan Lonely Planet untuk keseluruhan kuliner di Vietnam. Dengan kata lain Lonely Planet secara blak-blakan menilai bahwa kuliner di negara dengan julukan Vietnam Rose ini adalah yang terbaik di Asia Tenggara. Meski secara popularitas berada di bawah Thailand.
Baca Juga
Thailand boleh bangga karena menduduki posisi teratas dalam urusan perkulineran. Akan tetapi Thailand juga harus siap, jika ke depan akan disalip oleh Vietnam yang pelan-pelan mulai menunjukkan taringnya.
Menurut Lonely Planet, Vietnam dianugerahi dengan makanan-makanan bercita rasa enak dan seimbang. Ya, karena memang makanan di negara yang dipernah dipimpin oleh Ho Chi Minch ini terkenal akan keseimbangan rasanya. Anda bisa menjumpai semua unsur rasa seperti manis, pahit, asin, dan di asam di semua makanan yang akan Anda icip.
Banyak jenis kulier yang bisa Anda pilih untuk dicicipi. Yang paling khas dari makanan yang terkenal dengan destinasi Ha Long Bay ini adalah Pho Bo (sup daging), Banh Xeo (semacam crepes), dan Banh Cuon (lumpia isi daging).
Bagi turis yang muslim, harus sedikit hati-hati dan jangan malu buat bertanya. Salah-salah yang Anda santap adalah daging babi. Kalau Anda tak malu bertanya, santapan yang datang kepada Anda adalah makanan halal karena kuliner di Vietnam sejatinya "dikuasai" oleh seafood (makanan laut). Lihat saja ragam makanan yang disantap oleh peserta Indonesia's Outbound Travel Agents Fam Trip 2017, termasuk tim dari Liputan6.com di atas itu. Semua sumber makanan yang kita butuhkan ada semua.
Nutrisi Lengkap
Pola makan masyarakat Vietnam itu memperlihatkan bahwa data yang pernah dikeluarkan Litbang Departemen Pertanian pada 2013 benar adanya. Konsumsi buah dan sayur per kapita di negara itu dan Singapura berbeda jauh dari Indonesia.
Dokter Ahli Gizi dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia, dr Fiastuti Witjaksono pernah mengatakan, bahwa tingkat konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia kalah dari Vietnam. Jika Indonesia hanya 34,55 kg per tahun (untuk konsumsi buah), dan 40,35 kg per tahun (sayuran), Vietnam bisa lebih dari 100 kg per tahun.
Phuong, pemandu wisata dari Golden Tour yang merupakan penduduk asli setempat, mengatakan bahwa pola makan yang kaya sayur, protein, dan buah itu adalah rahasia langsing penduduk setempat.
Bahkan, saking sukanya sama buah, pedagang buah dengan mudah ditemukan di pasar malam atau pinggir jalan. Anda bisa melihat sendiri jika dalam waktu dekat ada rencana berlibur di Vietnam.
Selain pola makan yang sehat, penunjang lain yang tak membuat masyarakat di sana mudah gemuk karena bentuk rumah yang kecil, ramping, dan menjulang.
Advertisement
Pola Rumah Bikin Langsing
Ya, jangan kaget melihat bangunan tempat tinggal penduduk Vietnam. Baik itu Saigon, kota Da Nang, kota Hue, dan Hanoi. Masing-masing rumah bisa terdiri dari dua lantai bahkan lebih.
Hal ini dikarenakan sepetak tanah di Vietnam yang tidak semurah di Indonesia. Satu meter persegi saja kira-kira 3.000 sampai 5.000 USD (Rp50 juta). Minimal pembelian tanah untuk bangun rumah pun dibatasi, tidak boleh lebih dari lima meter.
"Tapi tidak ada yang empat lantai. Kalau tidak tiga lantai, paling tinggi lima lantai. Ini berdasarkan feng shui, empat itu melambangkan kesialan," kata Phuong, pemandu wisata dari Golden Tour yang merupakan penduduk asli setempat.
Namun, kata Phuong, kebijakan dari pemerintah ini secara tidak langsung adalah upaya mencegah penduduk di Vietnam dari obesitas. Dan, betul saja, berdasarkan pengamatan Liputan6.com selama enam hari berada di sana, nyaris tidak pernah melihat, bertemu, atau berpas-pasan dengan orang-orang bertubuh gemuk. Yang ada malah membuat kami iri, karena rata-rata bertubuh langsing.
"Karena setiap harinya penduduk di sini naik dan turun tangga. Tidak bakal gemuk sekalipun makan banyak," kata Phuong.