Liputan6.com, Jakarta Tak seperti orang Amerika dan eropa, orang Asia cenderung kurang mengonsumsi kalsium sehingga berisiko osteoporosis (pengeroposan tulang) dan fraktur (patah tulang), tulis review International Osteoporosis Foundation (IOF).
"Di belahan dunia, asupan kalsium yang rendah bisa meningkatkan kerusakan tulang," kata penulis utama Ethan Balk, MD, MPH, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh IOF.
Baca Juga
IOF mencatat, asupan kalsium orang Asia sering kali kurang dari 400 sampai 500 mg sehari. "Sangat mengkhawatirkan di Asia dan beberapa negara dengan penduduk paling banyak di dunia seperti China, India dan Indonesia," ujarnya, seperti dikutip WebMD.
Advertisement
Kalsium dan fosfor adalah penyusun utama tulang. Komponen ini membuat tulang keras dan kaku.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Kurangnya Data
Â
Untuk peninjauan tersebut, peneliti mengumpulkan data dari 74 negara dari hampir 200, yang mengungkapkan beberapa tren.
"Dari 74 negara tersebut, perkiraan terbaik asupan kalsium makanan rata-rata di antara orang dewasa populasi umum berkisar dari yang rendah 175 mg / hari (Nepal) sampai 1233 mg / hari (Islandia)," para peneliti melaporkan.
Sedangkan sebagian besar negara di Asia Selatan, Timur, dan Asia Tenggara mengonsumsi kalsium suboptimal atau kurang dari 400 mg per hari.
Dan banyak negara di Afrika dan Amerika Selatan rata-rata antara 400 dan 700 mg kalsium per hari. Namun, ada perbedaan asupan kalsium harian yang signifikan di berbagai negara di Amerika Latin, sampai 805 mg per hari di Meksiko. Satu-satunya negara dengan asupan kalsium harian tertinggi atau lebih dari 1000 mg sehari, semuanya ada di Eropa Utara.
Advertisement