Liputan6.com, Connecticut, Amerika Serikat Baterai kancing yang berasal dari mainan, membakar kerongkongan balita berusia 18 bulan asal Connecticut, Amerika Serikat. Orangtua dari balita itu memperingatkan, betapa bahayanya baterai kancing kecil saat tak sengaja tertelan.
Baca Juga
Advertisement
Bahan baterai berupa lithium bersarang di kerongkongan Cameron Soto. Baterai kancing itu bereaksi dengan air liur, yang menciptakan soda kaustik--bahan kimia yang sama pada bahan pembuatan baterai.
Kejadian mengerikan tersebut dialami Cameron pada Desember 2017.
“Dia terlihat baik-baik saja. Sebagai ibu, Anda bisa tahu, bila anak tidak nyaman dan ada sesuatu yang salah, tapi sepertinya dia mungkin sakit tenggorokan,” kata Marisa Soto, ibu dari Cameron, dikutip Atlanta Journal Constitution, Kamis (10/5/2018).
Simak video menarik berikut ini:
Kerongkongan Terbakar
Sambil melihat kondisi anaknya yang kesakitan, Marisa merasa Cameron bukan sakit tenggorokan biasa. Ia membawa Cameron ke rumah sakit.
Pada awalnya, dokter tidak bisa mendiagnosis penyebab sakitnya Cameron. Namun, pada akhirnya, dokter menemukan, baterai yang bersarang di kerongkongan balita tersebut setelah pemeriksaan X-ray.
Dokter mampu mengambil baterai, tapi Cameron sudah terluka pada saat itu. Baterai membakar kerongkongan, yang menyebabkan peradangan. Peradangan terjadi dari otak sampai ke jantungnya.
Demi menyelamatkan Cameron, dokter harus memasukkan trakea (tabung) untuk membantu pemulihan. Marisa mengungkapkan, anak laki-lakinya tidak bisa makan, berbicara atau merangkak lagi.
Beruntung, Cameron mulai pulih dari kejadian menakutkan tersebut. Perlahan-lahan, ia mulai makan dan berbicara lagi.
Advertisement
Hindari Baterai Kecil
Kejadian yang menimpa anaknya membuat Marisa tergerak memberikan saran kepada orangtua lain. Baterai kancing yang berukuran kecil itu akan mudah tertelan anak yang masih kecil dan membuat kerongkongan terbakar.
"Itu (baterai kancing) sangat berbahaya. Jika tahu bahayanya, kami tidak akan pernah membelikannya mainan yang menggunakan baterai di rumah," Marisa menambahkan.
Ia akan terus berbagi cerita untuk membantu meningkatkan kesadaran para orangtua tentang bahaya baterai kecil.