Di Hari Raya Waisak, Lakukan Meditasi Kesadaran untuk Redakan Stres

Meditasi bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja untuk merasakan manfaat yang lebih besar, termasuk meredakan stres.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mei 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 09:00 WIB
Waisak
Para Bikkhu saat prosesi Puja Waisak 2561 BE di komplek Candi Jiwa, Jawa Barat (21/5). Umat Budha khususnya wilayah Jabar, Karawang, Cikarang, Bekasi dan Tangerang melaksanakan Maha Puja Trisuci Waisak di Candi Blandongan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Waisak telah dirayakan oleh para penganut Buddha sejak dahulu kala. Mengutip BBC pada Selasa (28/5/2018), Hari Raya Waisak merupakan hari terpenting dalam agama Buddha.

Hari Raya Waisak diperingati sebagai hari kelahiran calon Buddha, Sidharta Gautama, pencerahannya di usia 35 ketika dirinya menjadi Buddha, dan ketika dia pergi ke Nirwana di usianya yang ke-80.

Salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh Buddha adalah meditasi. Walaupun banyak dilakukan di berbagai agama dan kepercayaan, banyak meditasi populer saat ini yang terinspirasi oleh cara Hindu dan juga Buddha.

Walaupun terlihat sederhana, meditasi sesungguhnya memiliki manfaat yang hebat. Salah satunya adalah meredakan stres dan depresi tanpa menggunakan obat apa pun.

Salah satu meditasi yang terkenal adalah minfulness meditation atau meditasi kesadaran. Cara ini terbukti meredakan gejala depresi dan mengurangi insiden akibat hal tersebut.

Mengutip Indiatimes, para peneliti dari The Jockey Club School of Public Health and Primary Care di Hong Kong menemukan, pasien dengan gejala depresi mampu mengganggu diri Anda dan menimbulkan dampak kerugian ekonomi dengan jumlah yang cukup besar.

Sementara penelitian yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine menegaskan manfaat dari meditasi kesadaran dan meditasi transendental, dalam mengatasi masalah depresi dan stres.

Selain itu, hal ini juga bisa dilakukan oleh siapa pun dari berbagai agama dan keyakinan, serta kapan pun.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Meditasi Kesadaran

20160522- Kelap-kelip Lampion di Langit Borobodur-Jateng- Boy Harjanto
Kelap-kelip lampion menghiasi puncak Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/05). Sebanyak 5000 lampion di terbangkan pada puncak perayaan Tri Suci Waisak 2560 BE/2016. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Meditasi kesadaran sendiri bertujuan untuk mempelajari kesadaran akan masa sekarang.

Teknik meditasi kesadaran yang terinspirasi dari ajaran Buddha seperti mindful-based stress reduction, mampu mengubah respons emosional seseorang menjadi lebih positif.

Selain itu, hal tersebut dapat meningkatkan kapasitas otak untuk menahan gangguan, mengurangi perilaku impulsif, berpikir lebih jernih, dan membuat keputusan yang lebih akurat.

 


Memulai Meditasi Kesadaran

20151116-Ilustrasi-Meditasi
Meditasi kesadaran bisa dilakukan dengan cara ini (iStockphoto)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulai meditasi kesadaran:

1. Tentukan lokasi untuk bermeditasi, di mana Anda kemungkinan tidak terganggu. Setidaknya, gunakan waktu 5 hingga 10 menit untuk membuat diri terasa nyaman dengan lokasi itu.

2. Duduklah dengan nyaman dengan punggung tegak. Bersandarlah ke dinding atau bantal untuk menahannya apabila Anda tidak nyaman.

3. Tutuplah mata, fokuskan pada pernapasan dan rasakan hal tersebut dengan saksama.

4. Amati pikiran-pikiran yang muncul di kepala tanpa menghakimi mereka. Lepaskan berbagai hal tersebut. Perhatikan juga suara, bau, sensasi tubuh, serta emosi. Biarkan juga mereka lewat.

5. Jangan melawan semua pikiran dan sensasi tersebut. Lihat mereka secara pasif dan kembalikan pikiran ke napas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya