Awas, Anak Muda Juga Bisa Terkena Demensia

Faktor genetik juga ternyata bisa menjadi penyebab demensia. Namun, persentasenya sangatlah kecil

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi Otak
Demensia juga bisa dialami orang dengan usia di bawah 60 tahun (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Demensia atau kondisi menurunnya fungsi otak yang menyebabkan gangguan ingatan bisa terjadi di usia produktif. 

"Kalau Alzheimer kan di atas 60. Kalau yang di bawah 60 itu biasanya frontotemporal dementia. Selain itu bisa juga terkena demensia vaskuler, orang kena stroke bisa di usia berapa pun," kata dokter spesialis saraf Yuda Turana beberapa waktu lalu di Semanggi, Jakarta  ditulis Selasa (9/10/2018).

Penyebab seseorang terkena demensia frontotemporal dan demensia vaskuler yakni gaya hidup yang buruk. Namun, demensia di usia muda juga bisa disebabkan karena faktor genetik. "Pada kelompok yang kurang dari tiga persen, ada yang seperti itu," tambah dokter yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya ini.

Namun, demensia karena faktor genetik sangatlah sedikit. Sehingga, orangtua tidak bisa disalahkan apabila anaknya terkena penyakit degeneratif ini.

Di sisi lain, apabila ada faktor genetik namun orang tersebut memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan obesitas, hal tersebut menaikkan kemungkinan dia terkena demensia Alzheimer.

 

 

 * Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Perempuan Lebih Rentan

Ilustrasi Otak
Perempuan lebih rentan terkena demensia, kenapa? (iStockPhoto)

Pengaruh hormon juga membuat perempuan lebih rentan untuk terkena demensia dibandingkan dengan laki-laki. "Kalau pada laki-laki hormon testosteron lebih dominan, kalau perempuan estrogen. Persoalannya, pada saat menua, testosteron menurun pelan-pelan, tetapi estrogen saat menopause, itu menurun sampai ke kadar yang tidak terukur di darah," ujar Yuda.

Yuda mengatakan, di awal kehidupan, banyak reseptor-reseptor kognitif yang sangat dipengaruhi oleh estrogen. Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan anak perempuan yang lebih aktif secara kognitif.

"Kalau kita perhatian, anak perempuan secara umum, secara kognitif mereka bicara duluan dibandingkan motorik seperti pada anak laki-laki," tambahnya.

Namun, ketika menopause estrogen akan menurun secara dramatis. Hal ini membuat perempuan lebih rentan terkena demensia jika dibandingkan dengan laki-laki.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya