Kesehatan Usus dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental

Rupanya bakteri di dalam usus yang sehat berperan dalam produksi hormon yang berguna untuk menjaga kesehatan mental kita.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 20:00 WIB
Merasa sukses dan bahagia (iStock)
Ilustrasi sukses dan bahagia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Selama ini kita sering mengaitkan makanan yang kita konsumsi dengan kesehatan fisik saja. Makanan yang baik akan membuat organ pencernaan berfungsi dengan baik dan membuat tubuh sehat.

Namun, organ pencernaan ternyata juga memiliki peran lebih dari sekadar memengaruhi kesehatan fisik. Kesehatan usus misalnya, berperan besar dalam menjaga kesehatan mental kita. Lebih tepatnya, bakteri di dalam usus yang sehat berperan dalam produksi hormon yang berguna untuk menjaga kesehatan mental kita.

Bakteri Usus dan Serotonin

Ketika lahir, kita telah membawa sejumlah bakteri bersama dengan tubuh. Bakteri tersebut membantu tubuh dalam beberapa hal, salah satunya menjaga sistem imun. Terdapat bakteri yang bersifat merusak, namun ada juga bakteri yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, bakteri yang terdapat di usus bukan hanya membantu pencernaan, namun juga mempengaruhi emosi kita.

Banyak dari kita belum mengetahui bahwa ternyata hormon serotonin lebih banyak diproduksi di usus. Hormon serotonin berperan sebagai  penyeimbang mood. Hormon serotonin yang tidak seimbang akan berpengaruh, salah satunya terhadap perasaan cemas dan mood negatif.

Di dalam usus, hormon serotonin diproduksi oleh empat jenis bakteri yaitu Candida, Streptococcus, Escherichia, Enterococcuss. Selain itu, terdapat bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium yang memproduksi Gamma-aminobutyric acid (GABA). GABA merupakan hormon yang memiliki efek menenangkan dan meredakan kecemasan.

Pengaruh Kesehatan Usus terhadap Kesehatan Mental

Hubungan antara kesehatan usus dan perasaan (mood) telah diketahui lewat beberapa penelitian. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan pada partisipan yang memiliki moodnegatif. Selain mood, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh kesehatan usus pada stres dan kecemasan. Pada penelitian ini, partisipan diberi probiotik (bakteri baik) selama tiga minggu. Hasilnya, partisipan yang mengonsumsi probiotik selama tiga minggu mengalami peningkatan mood positif.

Selain itu, dilakukan juga penelitian pada tikus yang melibatkan tikus dengan bakteri dan tanpa bakteri. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa tikus yang tidak memiliki bakteri di dalam ususnya menunjukkan perilaku cemas yang berlebih. Tikus yang diberikan makanan dari usus orang yang tidak sehat juga lebih rentan terhadap stres. Tikus tersebut juga menunjukkan perilaku yang kurang waspada ketika ditempatkan di tempat baru. Hal ini tentu dapat berdampak buruk bagi kelangsungan hidup si tikus.

Dari penelitian di atas, diketahui bahwa makanan yang dikonsumsi dapat berpengaruh terhadap produksi bakteri dalam usus. Selanjutnya, bakteri di dalam usus akan memengaruhi produksi hormon yang berfungsi sebagai pengontrol mood serta perasaan cemas.

Menjaga Kesehatan Usus Sebagai Bagian Dari Menjaga Kesehatan Mental

Produksi bakteri di dalam usus dipengaruhi oleh makanan. Makanan yang masuk ke dalam usus dapat mempertahankan bakteri baik atau malah menghilangkannya. Makanan yang mempertahankan bakteri baik atau probiotik misalnya adalah makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, miso, tempe, dan kimchi.  Selain itu kita juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Prebiotik merupakan zat dalam makanan yang dapat menstimulasi pertumbuhan probiotik di usus. Prebiotik dapat diperoleh dari bawang, pisang, alpukat, kacang-kacangan, dan bayam.

Terdapat juga makanan yang mengganggu keberadaan bakteri baik dalam usus. Makanan berminyak atau makanan yang telah diolah berulang kali seperti junk food dapat melemahkan bakteri baik. Makanan-makanan tersebut tidak mengandung nutrisi yang cukup untuk kelangsungan hidup bakteri baik. Saat usus kita dalam  keadaan tidak sehat, bakteri akan mengalami kebingungan sehingga bekerja dengan tidak harmonis. Melalui sistem syaraf yang ada di dalam tubuh, informasi dari usus akan diteruskan ke otak. Sehingga saat keadaan perut tidak baik, maka produksi serotonin akan terganggu dan kita akan merasakan mood negatif.

***

Menjaga kesehatan usus penting dilakukan untuk menjaga kesehatan mental kita. Hal yang dapat kita lakukan salah satunya dengan  mengonsumsi makanan yang mengandung banyak probiotik dan prebiotik. Perlu kita ingat bahwa menjaga kesehatan fisik tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan tubuh namun juga kesehatan mental.

Tulisan Inka Amaliyah dari Pijar Psikologi untuk Liputan6.com

 

 

Kanker Usus Besar
Hubungan antara kesehatan usus dan perasaan (mood) telah diketahui lewat beberapa penelitian. (iStockphoto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya