Liputan6.com, Jakarta Saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di pom bensin, beberapa orang mengeluhkan pusing. Namun ada juga yang tahan-tahan bahkan suka saja dengan aroma bensin.
Bagi mereka yang menyukai aroma bensin, bau yang keluar dari bahan bakar ini mereka anggap wangi dan membuat rileks. Namun tahukah kamu bahaya yang mengincar dari kebiasaan mengendus bau bensin ini?
Baca Juga
Bensin berasal dari perpaduan antara minyak mentah dengan hidrokarbon organik seperti toluene dan benzena. Hidrokarbon yang terkandung di dalamnya ini dapat sangat mudah diserap oleh tubuh dan diteruskan ke otak sehingga jika terpapar bau bensin terlalu lama dapat menimbulkan perasaan serupa mabuk.
Advertisement
Dilansir dari ABC, uap bensin yang terhirup ini dapat masuk ke paru-paru dan diteruskan ke pembuluh darah hingga ke otak. Efek yang dihasilkan oleh bensin ini serupa alkohol yaitu menurunkan kinerja otak dan melonggarkan saraf.
Â
Efek terpapar terlalu lama
Jika terpapar dalam jangka waktu lama, bensin dapat menimbulkan perasaan mulai gembira berlebihan, lebih santai, pusing, serta sensitif terhadap cahaya. Lebih lanjut, dapat muncul juga berbagai efek seperti:
- halusinasi
- lebih agresif
- lapar
- koordinasi tubuh yang menurun
- disorientasi
- meracau
- bersin dan batuk
- muntah.
Berbagai efek yang dialami oleh seseorang tersebut bisa bertahan satu jam atau bahkan lebih lama jika mereka terus-menerus terpapar bau bensin.
Lebih jauh, hal ini bahkan dapat menimbulkan kematian karena bensin mengambil alih posisi oksigen dalam darah sehingga pasokan oksigen ke otak jadi menurun.
Dalam jangka panjang, efek dari mengendus bensin ini merusak otak, jantung, paru-paru, sistem imun, hati, dan ginjal secara bertingkat. Jika terpapar dalam waktu lama, efek yang ditimbulkan juga semakin berbahaya.
Bagi ibu hamil, mengendus bensin dapat menyebabkan masalah pada kandungan mereka. bayi yang dikandung dapat mengalami masalah disabilitas baik secara fisik maupun intelektual serta menghambat perkembangan otak bayi.
Â
Penulis:Â Rizky Wahyu Permana
Sumber: Merdeka.com
Advertisement