Liputan6.com, Jakarta Program Pencerah Nusantara yang dirintis oleh Center of Strategic Indonesia Development’s Initiative (CISDI) telah membuktikan keberhasilannya dalam mentransformasi wajah kesehatan di 16 wilayah Indonesia.
Persebarannya yang beragam, dimulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia telah memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk merasakan nikmatnya mengabdi di Indonesia. Tidak kurang dari 223 pemuda-pemudi terpilih telah meluangkan waktu 1 tahun dalam hidupnya untuk merasakan pengalaman tersebut.
Berdasarkan sharing dari teman-teman Pencerah Nusantara dalam kegiatan Orientasi Paska Penugasan Pencerah Nusantara, ada tiga pengalaman yang sangat berharga yang tidak dapat dilupakan seumur hidup mereka. Apa saja sih pengalaman itu?
Advertisement
1. Keluar dari zona nyaman
Keluar dari zona nyaman bukanlah sebatas keluar dari tempat tinggal atau sekadar melancong melihat tempat baru. Lebih dalam, keluar zona nyaman yang dirasakan oleh para Pencerah Nusantara adalah kesempatan untuk membuka lanskap pengetahuan yang lebih luas.
Menghadapi budaya dan lingkungan baru sudah pasti akan menjadi bekal dalam mengasah ilmu praktik dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, mengikuti program Pencerah Nusantara juga turut andil untuk menajamkan kemampuan sosial yang aplikatif dan adaptif. Seperti yang diungkapkan Shelly Bintang, dokter Pencerah Nusantara VI penempatan Konawe, Sulawesi Tenggara
“Sampai di titik ini saya tidak hanya belajar bagaimana cara memanage puskesmas. Saya juga belajar tentang bagaimana cara untuk memanage konflik, ekspektasi hingga stress. Pengalaman ini bukan (hanya) memberikan saya kesempatan untuk keluar dari zona nyaman, tetapi juga memberikan saya kesempatan untuk bisa beradaptasi dengan segala situasi yang ada."Dengan keluar dari zona nyaman, para pencerah mempunyai kesempatan untuk beradaptasi dan berpikir out of the box, tentang bagaimana merasakan sensasi baru sekaligus beradaptasi di lingkungan berbeda yang biasa ia temui. Tentu hal ini sangat bermanfaat di kehidupan sehari hari. Karena secara alamiah hidup akan terus berkembang dan menemukan hal baru.
Advertisement
2. Pengalaman Eksplorasi dan Melakukan Inovasi di Masyarakat
Kesempatan melakukan inovasi langsung di masyarakat, sekaligus membuka horizon pengalaman baru juga menjadi alasan mengapa pengabdian masyarakat seharusnya menjadi poin penting dalam bucket list para pemuda Indonesia.
Kesempatan untuk menjelajah hal dan budaya baru, hingga mengaplikasikan ilmu yang didapat dari ruang akademik juga menjadi salah satu poin penting untuk mengabdikan diri di pelosok Indonesia menjadi salah satu pengalaman dari hidupmu.
Berangkat dari pemahaman masalah sosial yang terjadi di wilayah Kradenan Grobogan yakni tingginya proporsi Kurang Energi Kronik (KEK) pada wanita usia subur, Pencerah Nusantara VI bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat menginisiasi sebuah program inovasi yaitu Kelompok Ibu Perbaikan Gizi (Kiper Gizi).
Layaknya seorang kiper, ibu ibu bersama dengan tim kesehatan setempat betul betul menjaga kondisi kesehatan wanita usia subur meliputi pengukuran LILA, pemeriksaan kondisi kesehatan ibu hamil KEK, pemberian makanan tambahan, serta edukasi gizi secara rutin di wilayah Grobogan.
Hasilnya, data dari pemantauan wilayah setempat gizi (PWS Gizi) Puskesmas Kradenan I bulan September 2018 menunjukkan penurunan presentase ibu hamil KEK sebesar 14,49% semula ada di sekitar 16%.
3. Kesempatan untuk aktualisasi diri
Alasan selanjutnya yang turut menjadi pertimbangan untuk memasukkan Pencerah Nusantara sebagai pengalaman berharga dalam hidup adalah kesempatan aktualisasi diri. Kesempatan untuk berkolaborasi lintas sektor hingga mengadvokasi para pemangku kepentingan menjadi pengalaman tersendiri bagi para Pencerah untuk menggali potensi dan mengaktualisasi diri.
Lewat kesempatan aktualisasi diri inilah para pemuda bisa memaksimalkan potensi diri dan mewujudkan kebermanfaatan bagi sesama. Seperti yang dirasakan Edo, dokter muda yang menjadi yang telah menyelesaikan masa pengabdianya di Muara Enim, Sumatera Selatan.
“dengan menjadi pencerah nusantara saya bisa lebih maksimal untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran saya. Lewat layanan primer memungkinkan saya untuk kontak langsung dengan masyarakat.”
Keterlibatan bermakna kaum muda dalam program pengabdian seperti Pencerah Nusantara, bukan hanya untuk menimba ilmu. Namun di balik itu, ada berbagai macam kenikmatan yang seharusnya menjadi bagian dari masa muda-mu. Dengan berkarya dan membangun lingkungan sekitar dapat menjadikanmu memiliki ciri pemuda berdaya. Apakah kamu mau jadi salah satunya?
**
Program Pencerah Nusantara adalah program pemberdayaan pemuda yang dikelola oleh Center of Strategic Development Initatives (CISDI) bekerja bersama pemuda-pemudi terpilih berlatar belakang kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, ahli kesehatan masyarakat, dan pemerhati kesehatan non-medis, Pencerah Nusantara memiliki komitmen untuk memperkuat layanan kesehatan primer di berbagai daerah bermasalah kesehatan di Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang Pencerah Nusantara dapat diakses di www.pencerahnusantara.org.
Penulis : Pamila Adhi Annisa / Editor : Yeyen Yenuarizky
Advertisement