Liputan6.com, Jakarta Ani Yudhoyono (66) meninggal dunia di National University Hospital, Singapura pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura atau 10.50 Wib. Waktu kematian Ani juga disampaikan oleh tim dokter National University Hospital.
Mengenang istri dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hobi fotografi, ada satu olahraga favorit Ani yang ia lakoni. Tenis meja menjadi salah satu olahraga andalan Ani.
Advertisement
Baca Juga
Di akun Instagram pribadinya, Ani Yudhoyono mengunggah aktivitasnya bermain tenis meja bersama suami dan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Â
ÂÂÂView this post on InstagramIstirahat sejenak setelah berolah raga. âž– A short break after exercising. #weekend #SBYfamily
Pada salah satu foto, Ani sambil mengenakan kaos dan celana panjang berwarna hitam asyik bermain tenis meja dengan AHY. Di sela-sela istirahat, Ani dan keluarga berfoto bersama.
Ada juga sebuah unggahan video bertajuk turnamen tenis meja Yudhoyono Cup. Video memperlihatkan aksi Ani main tenis meja dengan lihai. Saat berhadapan dengan AHY, pukulan manis dari Ani Yudhoyono berhasil mengalahkan sang anak.
Dalam keterangan foto, Ani menyebut, dirinya mantan juara tenis meja se-kecamatan.
"Saya dulu juara kecamatan," tulisnya.
Â
ÂÂÂView this post on Instagram
Simak video menarik berikut ini:
Sempat Kritis
Kabar meninggalnya Ani Yudhoyono didapat dari Liputan6.com melalui Tim AHY. "Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah meninggal dunia Ibu Ani pada pukul 11.50 waktu Singapura. Semoga almarhumah husnul khotimah," begitu kabar tersebut berbunyi.
Sebelum meninggal dunia, Ani sempat kritis. Politikus Partai Demokrat Imelda Sari menyampaikan, pada pukul 10.00 (hari ini) kritis sebelum meninggal dunia pukul 11.50 waktu Singapura.
Ani Yudhoyono mengalami sakit kanker darah kurang lebih selama empat bulan. Ia menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019.
Pada Jumat 31 Mei 2019, kondisi Ani Yudhoyono dikabarkan kembali memburuk.
"Iya pagi tadi jam 8 drop lagi dan jam 9 tidak sadarkan diri," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Advertisement