Mandi Cukup 5 Menit di Musim Kemarau, Ini Alasannya

Saat musim kemarau seperti ini Anda tidak disarankan berlama-lama saat mandi demi mencegah kulit kering.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Jul 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 06:00 WIB
Spon Mandi
Ilustrasi Cukup mandi lima menit di musim kemarau (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menyarakan untuk mengurangi durasi mandi saat musim kemarau seperti saat ini. Mandi terlalu lama membuat kulit lebih mudah kering karena kelembapan kulit jadi berkurang. Ketika kulit kering, bisa memicu gatal yang nantinya berujung infeksi 

Idealnya, durasi mandi saat musim kemarau adalah lima menit. Air yang digunakan bisa bersuhu dingin atau hangat seperti disampaikan Perdoski Divisi Dermatologi Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Reiva Farah Dwiyana.

"Enggak boleh air panas apalagi misalkan berendam di air belerang gitu, itu akan (bikin kulit) tambah kering," ujar Reiva di RSHS Bandung, pada Minggu, 7 Juli 2019.

Ia juga menyarankan menyabuni tubuh menggunakan sabun mengandung pelembap. Sesudah mandi, pastikan pula memakai losion pelembap ke seluruh tubuh. 

"Didiamkan dahulu biar menyerap, baru kemudian dipakai bajunya dan itu dua kali sehari. Kalau kulit kering banget, bisa sebelum tidur jadi bisa tiga kali sehari," sarannya. 

 

Hindari Menggunakan Sabun Antiseptik

Ilustrasi Tempat Sabun
Ilustrasi tempat sabun. (iStock)

Reiva menyebutkan agar kulit tetap lembap, sabun antiseptik harus dihindari selam amusim kemarau. Sabun jenis tersebut bisa membuat kulit kering.

Namun, tidak selamanya sabun antiseptik dihindari, kata Reiva, sabun ini masih diperlukan untuk membersihkan kulit usai beraktivitas di luar ruangan dan seharian terpapar sinar matahari.

"Tapi kalau tiap hari biar supaya tidak kering katanya pakai antiseptik, justru akan maskin kering," kata Reiva.

Jika kulit gatal, ia menyarankan untuk menggaruk, terlebih pada pasien kelainan kulit seperti eksim. "Digaruk pun akan tambah kering," ujar Reiva.

 

Perhatikan ini juga

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Reiva menjelaskan kekeringan terhadap kulit selama musim kemarau bisa makin parah apabila seseorang memiliki penyakit dasar alergi atau penyakit sistemik lain. Penyakit sistemik yang dimaksud adalah pemyakit ginjal atau hati, kondisi kulit akan bertambah kering.

Cara mudah untuk menghindari kekeringan kulit selama musim kemarau yaitu mengonsumsi air putih yang cukup. Selain asupan air putih yang cukup, mengonsumsi sayur dan buah-buahan juga sangat diperlukan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya