Liputan6.com, Palangkaraya Saat berkunjung ke Kalimantan Tengah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan tausiah di hadapan jemaah ketika salat bersama warga di Masjid Al-Amin Banturung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah kemarin Jumat (20/9/2019).
Tausiah tersebut berisi kita harus menjaga keseimbangan hubungan dengan Tuhan, manusia, dan alam.
Advertisement
"Kita harus menjaga Hablum Minallah (hubungan dengan Allah SWT, Hablum Minannas (hubungan dengan manusia), dan Hablum Minal Alam (hubungan dengan alam)," ucap Kepala BNPB Doni sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Sabtu (21/9/2019).
Sebagai manusia ciptaan Allah SWT, kita pun harus menjaga dan merawat alam. Pesan yang disampaikan Kepala BNPB berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kalimantan Tengah.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Rugikan Kesehatan Manusia
Doni menegaskan, 99 persen karhutla disebabkan ulah manusia. Oleh karena itu, sebagai umat beragama, tanggung jawab kita ikut andil dalam menjaga alam.
Manusia harus menghentikan segala aktivitas yang bisa merusak alam, seperti tidak membakar lahan yang bertujuan membuka lahan baru. Dampak asap dari kebakaran hutan yang terjadi itu juga mengancam kesehatan manusia.
"Dampak asap dari karhutla sangat merugikan kesehatan masyarakat setempat, khususnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," Doni menambahkan.
Advertisement
Data ISPA
Setelah melakukan tausiah, Doni juga menyempatkan diri mengunjungi sebuah puskesmas yang merawat anak terpapar ISPA akibat dampak asap karhutla.
Berdasarkan data Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Kementerian Kesehatan, rekapitulasi data penyakit ISPA 2019 di beberapa provinsi sebagai berikut:
1. Provinsi Riau pada periode Februari sampai September tercatat, sejumlah 268.591 jiwa.
2. Provinsi Jambi pada periode Juli sampai Agustus sejumlah 63.554 jiwa.
3. Provinsi Sumatera Selatan, jumlah terpapar ISPA periode Maret sampai September tercatat 291.807 jiwa.
4. Di Kalimantan Barat periode Februari sampai September tercatat, sejumlah 163.662 jiwa.
5. Kalimantan Tengah pada periode Mei sampai September sejumlah 36.419 jiwa.
6. Kalimantan Selatan pada periode Juni sampai Agustus sejumlah 60.993 jiwa.