Jenis Tanaman Alternatif untuk Masyarakat Tanpa Harus Bakar Lahan

Sejumlah tanaman yang bisa dipilih masyarakat tanpa harus membakar lahan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Sep 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 16:00 WIB
Lebih Menjanjikan, Petani Kopi Bengkulu Gunakan Vietnam Stek
Kopi jenis vietnam stek yang dihasilkan petani kabupaten Kepahiang memiliki keunggulan tidak mengenal musim panen dan buah yang lebih banyak (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Jakarta Demi mencegah bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun mendatang, sejumlah tanaman bisa menjadi pilihan masyarakat untuk dibudidayakan. Budidaya tanaman dilakukan tanpa harus membuka lahan dengan cara dibakar.

Pilihan tanaman tersebut disampaikan Kepala BNPB Doni Monardo. Ia menawarkan cara mengubah perilaku masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan dengan pengembangan pohon yang bersifat ekonomis.

"Contohnya, kopi Liberica, pohon pinang, nanas, lidah buaya, pisang barangan, enau, sayur mayur, tanaman sagu, dan sebagainya," ujar Doni melalui keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (24/9/2019).

"Jenis tanaman ini bisa menjadi alternatif untuk masyarakat tanpa harus membakar lahan."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Lahan Terbakar Jadi Kebun

Kebakaran Hutan
Pola karhutla yang mana lahan sengaja dibakar di Banjarmasin pada 20 September 2019. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Doni menegaskan, penyebab karhutla adalah 99 persen ulah manusia. Sebanyak 80 persen lahan yang terbakar menjadi kebun.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah Provinsi Jambi menangani bencana kabut asap.

Gubernur Jambi Fachrori Umar menambahkan, upaya pencegahan di antaranya rapat kordinasi, apel siaga, sosialisasi, pemantauan, dan pengecekan di lapangan serta pemadaman api di darat dan udara.

"Belum ada mekanisme membuka lahan tanpa cara membakar," ucap Umar. "Semoga tahun depan dan di tahun-tahun selanjutnya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan lagi."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya