Studi Ungkap Manfaat Makan Kurma di Akhir Kehamilan

Dua studi kecil mengungkap manfaat makan kurma di akhir masa kehamilan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2019, 07:00 WIB
Ilustrasi Kurma
Ilustrasi Kurma (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Jelang akhir masa kehamilan, banyak ibu yang mengonsumsi kurma. Lalu, apa sebenarnya manfaat makan kurma di akhir trimester 3?

Jika hari prediksi lahir sudah datang dan terlewati tapi tidak ada tanda-tanda si Kecil ingin keluar, penelitian menunjukkan makan kurma sebenarnya tidak benar-benar mendorong agar dia cepat lahir. Namun, makan kurma tetap memiliki manfaat positif bagi persalinan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology menyebutkan kurma tidak membantu mempercepat proses persalinan seperti dilansir laman Purewow, Minggu (6/10/2019).

Dalam studi yang melibatkan 154 wanita hamil itu, setengah partisipan diminta makan tujuh buah kurma (sekitar 80 gram) setiap hari saat kehamilan memasuki usia 37 minggu. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi kurma tidak otomatis melahirkan lebih cepat tapi lebih sedikit yang membutuhkan Pitocin, yakni obat cair yang merupakan bentuk sintetis dari oksitosin (hormon yang untuk memicu rahim berkontraksi).

Di kelompok yang tidak mengonsumsi kurma sekitar 50 persen membutuhkan Pitocin, sementara yang rajin makan kurma hanya 37 persen. 

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

Studi Lain

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Studi lain di Iran juga mencoba mengungkap manfaat makan kurma di akhir masa kehamilan. Ada 105 wanita dengan usia kehamilan 37 dan 38 minggu diminta makan kurma 70-75 gram per hari. Sementara, 105 wanita dengan usia kehamilan yang sama diminta untuk tidak makan kurma.

Hasilnya, sekitar 20 persen orang yang rajin makan kurma membutuhkan Pitocin. Sementara yang tidak makan kurma persentase yang membutuhkan Pitocin lebih banyak yakni 47 persen.

Lalu, mereka yang rajin makan kurma saat datang ke rumah sakit biasanya sudah bukaan empat, yang tidak makan kurma rata-rata bukaan tiga.

Meskipun studi ini kecil, tampaknya ada manfaat mengonsumsi kurma.

Para peneliti tidak benar-benar yakin mengapa ini terjadi, tetapi mereka duga itu karena buah tersebut mungkin memiliki kandungan seperti oksitosin yang membantu untuk kontraksi.

"Namun, bukan berarti makan kurma setiap hari memberi jaminan persalinan akan berjalan mudah. Jangan lupa juga buah ini tinggi gula," kata dokter kebidanan dan kandungan Omnia M. Samra-Latif Estafan mengingatkan. 

“Kurma adalah sumber serat dan vitamin yang baik bagi perempuan hamil, tapi gulanya tinggi. Perempuan hamil tetap perlu berhati-hati akan risiko diabetes gestasional," pesannya. 

Jika Anda ingin mengonsumsi kurma di akhir kehamilan, Estefan menyarankan untuk mencampurnya dalam salad.

 

Penulis : Selma Vandika

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya