Rajin Olahraga dan Tak Pernah Merokok, Matt Meninggal Tak Lama Usai Didiagnosis Leukemia

Meskipun rajin berolahraga, tidak merokok, menjauhi alkohol, memiliki pola makan yang baik, serta rajin memakai krim matahari, pria ini meninggal tak lama usai didiagnosis leukemia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Okt 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2019, 17:00 WIB
Sepatu Olahraga Sepatu Lari
Rajin olahraga, pria ini tetap terkena leukemia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Matt Meads punya gaya hidup sehat. Dia rajin berolahraga, menjauhi rokok, alkohol, dan junk food. Namun, usia seseorang memang tak ada yang tahu. Dia meninggal tak lama usai didiagnosis terkena leukemia.

Pria 33 tahun asal Nottingham, Inggris ini terkejut ketika dokter mendiagnosisnya dengan leukemia. Sang istri Abi menceritakan bahwa selama ini, pria yang berprofesi sebagai guru itu selalu menjaga kesehatannya.

"Dia menyukai olahraganya. Dia pergi ke gym, dia senang berada di luar dan jalan-jalan. Dia suka bersepeda. Dia berhati-hati soal apa yang dia makan," kata Abi seperti dilansir dari Metro pada Jumat (18/10/2019).

"Semua yang diperingatkan dokter pada Anda, tidak ia lakukan. Dia tidak minum alkohol, dia tidak merokok, dietnya baik, dia berolahraga." Bahkan, karena takut terkena kanker kulit, Matt selalu memakai krim matahari saat bepergian ke luar ruangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Minta Orang Lain Segera Lakukan Pemeriksaan

Ilustrasi Leukemia
Ilustrasi Leukemia (sumber: iStockphoto)

Matt awalnya mengalami sakit perut dan berkeringat di malam hari. Selain itu, dia sering merasa lelah. Mereka sempat mengira hal itu hanya kelelahan biasa.

Pemeriksaan darah menunjukkan bahwa dia menderita leukemia limfoblastik akut, sebuah bentuk kanker darah yang langka dan agresif. Matt sempat melakukan tiga kali sesi kemoterapi. Meskipun begitu, 20 hari setelah didiagnosis, dia meninggal karena emboli paru.

Abi sendiri berharap agar orang lain bisa belajar dari kejadian yang menimpa suaminya. Dia ingin agar ketika seseorang mengalami gejala tersebut segera melakukan pemeriksaan darah.

"Anda yang tahu tubuh Anda sendiri," kata wanita 27 tahun itu. "Jika Anda mengalaminya selama berhari-hari dan tidak membaik, jika Anda ragu, periksalah."

Meskipun banyak orang di sekitar Abi yang mendukungnya, namun dirinya tetap kesepian ketika Matt meninggal dunia.

"Matt adalah orang yang benar-benar bahagia. Dia benar-benar positif. Dia baik, peduli, penuh kasih, selera humornya. Dia akan membuat lelucon apa saja dan itu sangat cerdas."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya