Studi: Rajin Menyikat Gigi Baik Untuk Kesehatan Jantung

Sebuah studi menyatakan bahwa menyikat gigi juga baik untuk kesehatan jantung

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Des 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 15:00 WIB
Mengerikan, Pria Ini Tidak Pernah Sikat Gigi Hingga 20 Tahun
Jay, pria yang berusia 21 tahun ini menghilangkan kebiasaan menggosok gigi di dalam hidupnya hampir selama 20 tahun. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menyikat gigi bukan hanya menjaga kesehatan gigi itu sendiri. Sebuah penelitian menyatakan bahwa kebiasaan tersebut juga memiliki manfaat bagi jantung.

Dalam sebuah studi terbaru di European Journal of Preventive Cardiology, menyikat gigi secara teratur dapat memangkas risiko terkena gagal jantung serta atrial fibrilasi (A-fib) atau sejenis gangguan pada irama jantung.

"Kebersihan mulut yang buruk dapat memicu bakterimia dan peradangan sistemik, mediator atrial fibrilasi dan gagal jantung," tulis peneliti Tae-Jin Son dari Ewha Womans University di Seoul, Korea seperti dikutip dari Medical News Today pada Rabu (4/12/2019).

Dalam penelitiannya, Jin Song bersama timnya melakukan studi terhadap keterkaitan dua masalah jantung tersebut terhadap kebersihan mulut yang buruk. Mereka menggunakan data dari 161.286 orang yang tergabung dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional Korea Selatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini


Pangkas Risiko Gagal Jantung 12 Persen

Sikat Gigi
Sikat gigi dibasahi setelah diolesi odol. (iStockphoto)

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa menyikat gigi tiga kali atau lebih memiliki pengurangan risiko 10 persen terkena A-fib serta 12 persen pada risiko gagal jantung.

"Perawatan kebersihan mulut yang baik dikaitkan dengan penurunan risiko atrial fibrilasi dan gagal jantung."

"Kebersihan mulut yang lebih sehat dengan seringnya menyikat gigi serta pembersihan gigi oleh profesional dapat mengurangi risiko atrial fibrilasi dan gagal jantung," tulis para peneliti.


Kritik pada Penelitian

Sikat gigi
Ilustrasi sikat gigi (iStockphoto)

Namun, penelitian ini mendapatkan kritik. Batasan dalam penelitian ini adalah tidak dijelaskan penyebab itu bisa terjadi.

"Penyebab hubungan ini tidak jelas dan tentu saja terlalu dini untuk merekomendasikan bahwa menyikat gigi bisa menjadi pencegahan," tulis Pascal Meyre dari Cardiovascular Research Institute Basel University Hospital di Swiss dan David Conen dari Population Health Research Institute, McMaster University, Kanada.

Kritik juga datang karena tidak dikesampingkannya tingkat pendidikan, status perkawinan, serta informasi tentang penanda inflamasi yang dimiliki para peserta.

Selain itu, studi tersebut juga hanya dilakukan pada kelompok masyarakat di satu negara. Maka dari itu, belum tentu hasilnya bisa digeneralisir pada kelompok lain.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya