Liputan6.com, Jakarta Tren wuhan shake yang disebut-sebut menjadi alternatif pengganti jabat tangan untuk mencegah penularan Virus Corona ternyata bukan pilihan tepat. Ada bahaya yang mengintai di balik tren wuhan shake.
Menurut dokter Dewi Sumaryani Soemarko, bersalaman menggunakan kaki untuk mencegah Virus Corona terbilang tidak aman.
Advertisement
"Ada juga yang bilang, 'Lagi tren ini Dok, salaman pakai kaki buat cegah Virus Corona?' Saya balas, bersalaman pakai kaki tidak aman," jelas Dewi ditemui di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, ditulis Senin (9/3/2020).
"Kenapa saya bilang tidak aman? Kebayang enggak sih, kalian melakukan itu (wuhan shake) dengan orang yang usianya 60 sampai 70 tahun? Yang ada ujung-ujungnya bisa jatuh. Jelas enggak aman, malah jadi patah tulang. Maka, carilah yang aman."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Bersalaman yang Aman
Untuk mengurangi penyebaran Virus Corona sekaligus tetap respect (hormat) dengan orang lain, Dewi menganjurkan, gaya bersalaman yang aman.
"Saya selalu anjurkan, udahlah enggak usah cium tangan segala. Cukup dengan mengucapkan, 'Terima kasih', 'Selamat pagi' sambil menangkupkan kedua tangan di dada," jelas Dewi dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas UI.
"Kebudayaan kita sebenarnya good (bagus). Anda tetap bisa menghargai orang lain dengan ucapan, `Terima kasih` dan `Selamat pagi.`"
Advertisement
Soal Cipika-cipiki
"Dok, kalau perempuan kan suka cipika-cipiki, boleh enggak?"
Menanggapi pertanyaan tersebut, Dewi mengatakan bahwa gaya salam serupa itu pun berisiko.
"Satu lagi pertanyaan itu. Ya, saya bilang, kita mau mencegah atau malah mau membiarkan, atau menambah banyak penularan Virus Corona? Oke, please deh untuk sementara ini kita bersalaman sudah cukup dengan sedekap tangan di dada," Dewi menegaskan.
"Tapi lakukan dengan senyuman. Enggak ada salahnya kok bersalaman dengan cara tersebut dalam kondisi saat ini. Yang penting, virusnya tidak bisa menyebar ke mana-mana."