Liputan6.com, Jakarta Para peneliti dari Johns Hopkins University akhirnya memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk melakukan tes plasma darah dari orang yang sembuh dari Covid-19. Plasma darah ini akan untuk membantu melindungi para pahlawan di garda terdepan dalam memerangi virus corona, virus penyebab penyakit Covid-19.
"Harapannya dengan transfusi plasma darah bisa mendorong sistem imun petugas medis dan garda depan penanganan Covid-19 (misalnya pengantar pasien hingga sampai di rumah sakit) atau yang paling berisiko tinggi terpapar virus," ujar para peneliti, kepada NYPost.
Baca Juga
Para penyintas atau sebutan bagi yang sembuh dari Covid-19 dipercaya membawa antibodi yang dapat melawan penyakit ini.
Advertisement
“Kemampuan yang dibawa saat percobaan profilaksis akan memberitahu kita apakah plasmanya efektif melindungi para tenaga medis dari Covid-19," ujar Arturo Casadevall, ahli penyakit infeksi menular dari Johns Hopkins.
Para ilmuwan berharap penanganan yang sama bisa digunakan sebagai terapi preventif (pencegahan) bagi pasien Covid-19 yang sedang sakit.
Menurut John Hopkins, Casadevall telah mengumpulkan tim medis dan ilmuwan dari seluruh negara dan jejaring rumah sakit dan bank darah yang bisa mengumpulkan, mengisolasi, dan memproses plasma darah dari para penyintas covid-19.
"Dr. Casadevall dan para koleganya dari John Hopkins dan partner di seluruh dunia sedang bekerja dengan kreativitas dan gigih dalam menghadapi penyakit ini," ujar presiden John Hopkins, Ronald J.Daniels kepada NYPost.
Arturo dan partnernya bekerja dengan mencerminkan komitmen John Hopkins untuk berkolaborasi dan menemukan hal yang bisa membantu umat manusia.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Seluruh dunia berkolaborasi
Menurut John Hopkins, Casadevall telah mengumpulkan tim medis dan ilmuwan dari seluruh negara dan jejaring rumah sakit dan bank darah yang bisa mengumpulkan, mengisolasi, dan memproses plasma darah dari para penyintas covid-19.
"Dr. Casadevall dan para koleganya dari John Hopkins dan partner di seluruh dunia sedang bekerja dengan kreativitas dan gigih dalam menghadapi penyakit ini," ujar presiden John Hopkins, Ronald J.Daniels kepada NYPost.
Arturo dan partnernya bekerja dengan mencerminkan komitmen John Hopkins untuk berkolaborasi dan menemukan hal yang bisa membantu umat manusia.
Advertisement