Masa Karantina Corona Kulit Jadi Kering dan Berjerawat, Bagaimana Perawatannya?

Tinggal di rumah saja selama masa karantina Corona bisa membuat sejumlah orang bertambah stres, dan kurang polusi. Tapi, kulit Anda bisa lebih kering dan berjerawat.

oleh Melly Febrida diperbarui 11 Apr 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2020, 10:00 WIB
Kulit Kering
Kulit Kering (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tinggal di rumah saja selama masa karantina corona bisa membuat sejumlah orang bertambah stres, dan kurang polusi. Tapi, kulit Anda bisa lebih kering dan berjerawat. Bagaimana mengatasinya?

Dokter kulit berlisensi Dr. Winlove Mojica menjelaskan beberapa perawatan untuk masalah kulit umum yang dihadapi mengutip GMA News.

1. Kulit kering

Semua orang dianjurkan rajin mencuci tangan agar terhindar dari penularan COVID-19. Sayangnya, sering cuci tangan maupu menggunakan sanitizer itu mungkin merugikan kita dan bagian tubuh lainnya.

"Kebersihan tangan harus dilanjutkan tetapi aplikasikan pelembab secara teratur," katanya.

Mojica mengatakan, Anda dapat mencoba mengoleskan krim tangan atau body lotion setelah mencuci tangan. Aplikasi pelembab setiap satu atau dua jam yang diperlukan untuk mencegah pengelupasan dan retakan.

Kemudian, pada malam hari, lapisan petroleum jelly bisa diterapkan sebagai lapisan akhir setelah menerapkan pelembab untuk menutup kelembapan.

2. Biang keringat

Menurut Mojica biang keringat sangat umum terjadi karena karantina bertepatan dengan musim panas. Namun, bagi yang mengalami biang keringat cobalah untuk menahan diri agar tidak segera menerapkan krim, bubuk, atau salep apa pun di daerah yang terkena karena ini dapat memperburuk kondisi.

Sebaliknya, Mojica merekomendasikan tinggal di tempat yang dingin untuk mengurangi keringat berlebih, yang merupakan penyebab ruam panas. Selain itu, kenakan pakaian longgar dan memastikan rumah berventilasi dengan baik.

Anda juga dapat mencoba meletakkan handuk basah di lemari es untuk mendinginkan dan menerapkannya pada area yang terkena untuk mengurangi gatal dan peradangan.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


3. Jerawat

Jerawat sebenarnya kondisi kulit yang tidak memilih musim. Tapi, jika Anda diresepkan obat jerawat oleh dokter kulit, Mojica menyarankan untuk melanjutkan rejimen dan, jika ingin berhenti, pertimbangkan untuk mengurangi penerapan obat hanya sekali atau dua kali seminggu saja.

"Kulit Anda mungkin masih beradaptasi dengan produk," jelasnya.

Tetapi bagi Anda yang tidak menggunakan obat apa pun, mungkin lebih baik tinggal di rumah saja. Mojica juga menyarankan untuk tidur sebelum jam 10 malam jadi tidak merangsang hormon yang akan membuat kulit berminyak.

"Kulit yang minyaknya berlebihan memicu jerawat," tegasnya.

Mojica juga menyarankan mencuci muka dengan sabun yang ringan tanpa parfum atau bersihkan wajah dua kali sehari.

"Ini mungkin reaksi spontan untuk mencuci wajah berkali-kali untuk mengurangi sifat berminyak, tetapi ini akan mengiritasi wajah dan menyebabkan lebih banyak jerawat."

Selain itu, kurangi makan makanan dengan indeks glikemik tinggi sehingga mengurangi peradangan pada kulit yang berkontribusi pada pengembangan jerawat. Ini termasuk nasi putih, roti putih, oatmeal, kentang, nanas, semangka, dan popcorn.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya