Liputan6.com, Jakarta Connie Culp, penerima transplantasi wajah parsial pertama di Amerika Serikat meninggal dunia. Wanita itu tutup usia di umur 57 karena komplikasi infeksi yang tidak terkait dengan prosedur tersebut.
"Kekuatannya terbukti, bahwa ia telah menjadi pasien transplantasi wajah yang hidup paling lama," kata dokter Frank Papay, ahli bedah dari Cleveland Clinic yang menangani Connie, dilansir dari AP News pada Selasa (4/8/2020).
Baca Juga
Connie melakukan transplantasi wajah parsial usai suaminya menembaknya di 2004. Kejadian itu menghancurkan hidung, pipi, serta membuatnya kehilangan sebagian besar penglihatannya.
Advertisement
Sementara itu sang suami harus dipenjara selama tujuh tahun atas percobaan pembunuhan yang dilanjutkan dengan upaya bunuh diri yang semuanya gagal.
Kondisi Connie kala itu begitu parah. Anak-anak bahkan takut melihatnya dan menyebutnya monster.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Lakukan Transplantasi Wajah di 2008
Ia sudah mencoba 30 operasi untuk memperbaiki wajahnya. Dokter mengambil bagian dari tulang rusuknya untuk membuat tulang pipi, serta mengambil bagian tulang kaki untuk membentuk rahang atas. Selain itu, ia sering mendapatkan cangkok kulit dari pahanya.
Meski begitu, Connie tetap tidak bisa makan makanan padat, bernapas secara mandiri, atau mencium bau.
Desember 2008, dokter Maria Sieminow dan rekan-rekannya melakukan operasi selama 22 jam untuk menggantikan 80 persen wajah Connie dengan tulang, otot, saraf, kulit, dan pembuluh darah dari seorang pendonor bernama Anna Kasper, yang meninggal karena serangan jantung.
Dilaporkan bahwa transplantasi wajah ini merupakan prosedur keempat yang dicatat dalam sejarah.
Connie sudah mulai bisa bicara, tersenyum, mencium, dan makan lagi meski ekspresinya sangat kaku dan ucapannya sulit dimengerti usia prosedur tersebut.
Advertisement
Pionir yang Hebat
Tahun 2011, ddokter melakukan perbaikan rahang dan menghilangkan kulit lebih yang sengaja mereka tinggalkan untuk mempermudah pemeriksaan biopsi.
Dua tahun setelah operasi, Connie juga bertemu dengan putri sang pendonor bagian wajah. Becky Kasper, putri dari Anna Kasper mengatakan bahwa ia bisa melihat bagian dari wajah ibunya di Connie meski struktur tulangnya berbeda.
"Saya bisa melihat kemiripan di hidung," kata Becky.
"Saya tahu dia tersenyum untuk ini, bahwa dia sangat bahagia."
Dalam pernyataan terkait meninggalnya Connie, Papay menambahkan bahwa wanita itu merupakan seorang sosok yang hebat dalam prosedur itu.
"Dia adalah pionir yang hebat dan keputusannya untuk menjalani prosedur yang terkadang menakutkan adalah hadiah abadi bagi seluruh umat manusia."
Di tahun 2011 juga, seorang pria di Texas yang wajahnya rusak parah akibat insiden saluran listrik untuk pertama kalinya menjalani transplantasi wajah secara penuh di Amerika Serikat.