Pengadaan Vaksin COVID-19, Pemerintah Perkuat Kerja Sama dengan UNICEF

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menghadirkan akses atas vaksin COVID-19 melalui berbagai cara.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Sep 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 18:00 WIB
Kegiatan penanda tanganan Memorandium of Understanding (Nota Kesepahaman) Provision of Procurement Services antara UNICEF dan Kementerian Kesehatan pada Rabu (16/9/2020) (Tangkapan Layar Konferensi Pers via Zoom)
Kegiatan penanda tanganan Memorandium of Understanding (Nota Kesepahaman) Provision of Procurement Services antara UNICEF dan Kementerian Kesehatan pada Rabu (16/9/2020) (Tangkapan Layar Konferensi Pers via Zoom)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia sepakat untuk memperkuat kerjasama dengan United Nations Children's Fund (UNICEF), salah satunya juga terkait persiapan pengadaan dan distribusi vaksin COVID-19.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandium of Understanding (Nota Kesepahaman) Provision of Procurement Services antara UNICEF dan Kementerian Kesehatan pada Rabu (16/9/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menghadirkan akses atas vaksin COVID-19 melalui berbagai cara.

"Saat ini pemerintah Indonesia sedang mengupayakan akses atas vaksin COVID-19 melalui berbagai skema termasuk potensi untuk memperolehnya," kata Terawan dari konferensi pers yang disiarkan secara daring dari kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Terawan menyebut, skema tersebut adalah melalui COVID-19 Vaccine Global Access Facility atau COVAX Facility, Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator yang dipimpin bersama oleh Coalition of Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), GAVI, dan WHO.

Terawan mengatakan, peran UNICEF dalam rencana COVAX Facility adalah penting di mana upaya mereka memastikan setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki akses yang aman, cepat, dan merata terhadap vaksin COVID-19 apabila vaksin telah ditetapkan dan diproduksi.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Pengadaan Vaksin Lewat Solidaritas Internasional

Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Dalam kesempatan yang sama, Debora Comini, Perwakilan UNICEF di Indonesia mengatakan bahwa kerjasama yang mereka lakukan juga penting dalam produksi vaksin di Indonesia agar juga nantinya dapat dipasarkan secara internasional.

"Tapi manfaat yang paling cepat dari kerjasama hari ini adalah soal akses vaksin-vaksin yang belum bisa diproduksi di Indonesia dan sudah diproduksi di negara lain saat ini."

Debora mengatakan bahwa dalam konteks COVID-19, pengadaan vaksin harus melalui solidaritas internasional karena tak ada satu pun negara yang mampu melaluinya sendirian.

Selain itu, dalam tingkat nasional, Debora mengatakan bahwa UNICEF juga tetap akan memastikan Indonesia memiliki akses dan ketersediaan yang cukup kepada imunisasi dan layanan kesehatan, khususnya pada anak-anak dan keluarga, serta tenaga kesehatan yang terlatih.

"Kita semua berharap vaksin COVID-19 akan tersedia sesegera mungkin. Di waktu yang sama, kita tahu kita harus memastikan semua layanan kesehatan tetap beroperasi penuh dan semua vaksin yang lain telah tersedia dan terjangkau," pungkasnya.

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya