Liputan6.com, Jakarta Pengamat Sosiologi Universitas Indonesia Devi Rachmawati menyebut, cara pendekatan agar masyarakat mau patuh melaksanakan protokol kesehatan. Salah satunya, yakni sosialisasi tiada henti.
"Kultur manusia kita (Indonesia) itu mudah lupa, sehingga sosialisasi harus terus menerus. Jangan mudah puas merasa sudah pernah ditayangkan dan masyarakat lihat lalu paham. Lihatnya aja ngga, apalagi paham," cetus Devi dalam dialog Jurus 3M dari Sabang sampai Merauke, ditulis Senin (26/10/2020).
Advertisement
Oleh karena itu, masyarakat perlu melihat contoh penerapan protokol kesehatan. Contoh paling efektif ialah dari pejabat atau tokoh publik. Ironisnya, banyak di antara para tokoh publik masih abai terhadap protokol kesehatan.
Demonstrasi simbolik protokol kesehatan, lanjut Devi, perlu mengingatkan masyarakat bahwa COVID-19 itu ada dan bisa berdampak signifikan dalam kehidupan.
"Satu lagi yang juga mungkin kalau dirasa perlu oleh pemerintah, yaitu isolasi. Mau tidak mau, itu harus dilakukan, kalau memang protokol kesehatan belum mampu mendorong kesadaran masyarakat," tandasnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pendekatan Penyadaran
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, masyarakat Indonesia cenderung lebih mudah menerima pendekatan secara kultural melalui penyadaran.
"Seperti teori pengadopsi baru, masyarakat ini harus diingatkan terus. Pendekatannya juga akan lebih efektif melalui penyadaran dengan memberikan edukasi, imbauan, nasihat. Itu yang harus dikedepankan," ujarnya sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Kendati demikian, masyarakat juga tidak bisa diberikan pendekatan penyadaran secara paksa. Alih-alih membuat masyarakat sadar menjalankan protokol kesehatan, sebaliknya justru akan menolak, jika dipaksa terus menerus.
Advertisement
Dibarengi dengan Bagikan Masker
Menurut Muhadjir, Pemerintah terutama para pejabat publik dan tokoh masyarakat harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh khalayak. Hal ini senada dengan Devi.
Upaya perlu dibarengi aksi nyata, seperti membagi-bagikan masker gratis.
"Jadi, sebenarnya kalau ada daerah yang memberikan sanksi itu boleh-boleh saja. Namun, yang paling efektif, saya kira tetap kita harus terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, sehingga menjadi bagian dari kehidupan new normal," pungkas Muhadjir.
Infografis Berunjuk Rasa, Jangan Lupa Protokol Kesehatan
Advertisement