Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat penyakit ginjal berisiko tertinggi menyebabkan kematian pasien Corona. Dalam hal ini, pasien positif Corona yang punya penyakit penyerta (komorbid) ginjal.
Satgas menganalisis risiko kematian pasien Corona dengan riwayat komorbid. Data dihimpun Satgas COVID-19--termasuk di dalamnya Kementerian Kesehatan--dalam rentang 5 bulan pertama pandemi, dari 2 Maret sampai 2 Agustus 2020.
Advertisement
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan, hasil analisis kematian pasien COVID-19 yang punya riwayat komorbid. Analisis juga berdasarkan rentang usia.
"Kami telah mengumpulkan data selama 5 bulan terakhir dan melakukan analisis kematian berdasarkan usia serta riwayat komoditi. Data ini dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional PLOS," papar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
"Penelitian pada aspek usia menemukan, mereka yang berusia antara 31-45 tahun dan 46-59 tahun masing-masing berisiko 2,4 dan 8,5 kali lipat kematian akibat Corona dibandingkan mereka yang berusia 19 sampai 30 tahun."
Risiko kematian akibat COVID-19 akan semakin meningkat pada usia lanjut di atas 60 tahun sebesar 19,5 kali lipat. Selanjutnya, risiko berdasarkan jenis komorbid, penyakit ginjal menempati urutan pertama yang memiliki risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit ginjal.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Penyakit Jantung hingga Hipertensi Risiko Kematian COVID-19
Pada urutan kedua, penyakit jantung memiliki resiko kematian COVID-19 sebesar 9 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki penyakit jantung. Di urutan ketiga, diabetes melitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki diabetes melitus.
Menempati urutan keempat, hipertensi memiliki resiko kematian COVID-19 sebanyak 6 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit hipertensi. Pada urutan kelima, penyakit imun memiliki risiko kematian 6 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit imun.
"Setelah kurang lebih 9 bulan menghadapi pandemi COVID-19, Saya berharap masyarakat sudah menyadari dan memahami bahwa tidak satupun individu yang kebal terhadap COVID-19," lanjut Wiku.
"Masyarakat yang berusia tua ataupun muda dapat tertular serta menularkan virus Corona apabila tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dampak dari penularan pun seringkali berakibat fatal."
Advertisement