Hasil Akhir Uji Vaksin COVID-19 Sinovac di Brasil, Efektivitas Capai 78 Persen

Vaksin COVID-19 Sinovac juga 100 persen melawan infeksi Virus Corona yang parah dan sedang.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jan 2021, 10:04 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 10:03 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech Ltd ditampilkan dalam konferensi pers di Beijing, China, 24 September 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac telah sampai di Indonesia, sementara 1,8 juta dosis lagi akan menyusul kemudian. (WANG ZHAO/AFP)

Liputan6.com, Brasil - Pemerintah negara bagian Sao Paulo, Brasil mengumumkan bahwa berdasarkan hasil uji klinis tahap akhir, vaksin COVID-19 Sinovac dan BioTech memiliki efektivitas hingga 78 persen untuk melawan Virus Corona.

Pemerintah Sao Paulo dan Butantan Institute mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 bernama CoronaVac itu 78 persen efektif dalam mencegah kasus ringan dari infeksi Virus Corona, dan 100 persen melawan infeksi parah dan sedang.

"Di antara mereka yang diimunisasi selama uji klinis dan yang tertular virus, tidak ada yang menderita penyakit parah atau sedang atau membutuhkan rawat inap," kata mereka seperti mengutip South China Morning Post pada Jumat (8/1/2021).

Mereka melanjutkan, hal itu bisa diartikan bahwa dari setiap 100 relawan yang terkena virus corona, hanya 22 yang mengalami gejala ringan, namun tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Dikutip dari Bloomberg, tingkat perlindungan itu didapatkan dari uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di Brasil, yang melibatkan sektiar 13 ribu partisipan.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Informasi Lebih Rinci Belum Dipublikasi

Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Dimas Covas, Direktur Butantan Institute sedang meminta otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari regulator Anvisa. Dibutuhkan sekitar 10 hari untuk menganalisa permintaan tersebut.

Lebih lanjut, Covas mengungkapkan bahwa dalam uji klinis ditemukan sekitar 220 peserta terinfeksi COVID-19. Di antara mereka terdapat 160 orang yang menerima kelompok plasebo dan hampir 60 di antara mereka menerima vaksin.

Namun, pihak berwenang belum mau mengungkapkan hasil studi lebih rinci lagi termasuk informasi mengenai kelompok usia dan efek samping pemberian vaksin. Belum diketahui juga kapan publikasi lengkap akan dirilis.

Covas mengatakan bahwa CoronaVac, sama seperti vaksin COVID-19 lainnya, diberikan dalam dua dosis suntikan dengan jarak 14 hari.

Butantan tengah mempertimbangkan untuk memberikan mereka jarak 28 hari, agar memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan dosis pertama dengan cepat.

Sebelumnya, Turki mengumumkan bahwa vaksin Sinovac memiliki efektivitas hingga 91 persen. Namun temuan ini dikritik karena hanya didasarkan pada data dari 1.322 sukarelawan.

Pengumuman yang dilaporkan oleh Brasil sendiri belum termasuk data uji klinis dari Turki dan Indonesia.

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya