Pencerah Nusantara: Kolaborasi Berbagai Pihak adalah Kunci Penanganan COVID-19

Lebih dari setahun COVID-19 ditemukan, tapi statistik global masih mengindikasikan penambahan signifikan kasus SARS-CoV-2 di seluruh dunia, termasuk Indonesia, seiring bermunculan pula varian baru virus tersebut.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Mar 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2021, 10:00 WIB
kegiatan Pencerah Nusantara di  Kec. Kahut, Kab. Gunung Mas, Prov. Kalteng
sumber gambar : Pencerah Nusantara Gunung Mas

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari setahun COVID-19 ditemukan, tapi statistik global masih mengindikasikan penambahan signifikan kasus SARS-CoV-2 di seluruh dunia, termasuk Indonesia, seiring bermunculan pula varian baru virus tersebut.

Merespons situasi ini, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menggelar program Pencerah Nusantara COVID-19 (PN COVID-19) untuk berkontribusi memperkuat layanan kesehatan dasar yakni Puskesmas.

CISDI memilih 13 tenaga medis muda professional untuk ditempatkan di 8 Puskesmas di Jakarta dan Bandung.

Ketua Angkatan Tim Pencerah Nusantara COVID-19, Deni Frayoga, menyatakan kolaborasi antara tenaga kesehatan, pemerintah daerah lintas sektor, dan masyarakat menjadi kunci penanganan wabah di wilayah penempatan PN COVID-19.

“Pembelajaran terpenting bagi kami adalah kolaborasi antara tim Pencerah Nusantara COVID-19, Puskesmas, lintas sektor, dan masyarakat. Dari kolaborasi ini, lahirlah inovasi,” ujar Deni dalam diskusi daring CISDI, Jumat (12/3/2021).

Di Bandung, lanjut Deni, salah satu fenomena yang kerap dihadapi adalah perasaan takut masyarakat yang seolah ‘di-covid-kan’. Namun melalui program surveilans berbasis masyarakat (SBM), PN melibatkan masyarakat sebagai relawan untuk melakukan promosi kesehatan, pemantauan pasien dalam isolasi, bahkan menerima laporan suspek.

Kelebihan relawan yang berasal dari masyarakat adalah mereka sudah memiliki kedekatan hubungan dengan warga setempat dan mendapat kepercayaan warga sehingga lebih mudah memberikan edukasi.

“Kolaborasi ini turut mempermudah kerja puskesmas sehingga kita dapat berkontribusi meningkatkan testing, tracing dan treatment.”

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini

Dukungan Pemerintah Pusat

Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan RI, drg. Saraswati, MPH, dalam acara yang sama mengatakan pemerintah pusat selalu mendukung upaya penguatan pelayanan kesehatan primer, seperti Puskesmas.

“Puskesmas adalah unit pelaksana teknis milik pemerintah daerah, walaupun demikian Puskesmas terus didukung oleh Kementerian Kesehatan.”

Dukungan yang diberikan bisa dengan berbagai macam dana alokasi, dapat juga melalui pengembangan sumber daya, termasuk melalui pembiayaan program-program ataupun pengembangan kapasitas sumber daya lainnya, tambah Saras.

“Kemudian, dukungan ini juga bisa disesuaikan dengan pembagian peran antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Diharapkan pemerintah daerah juga ikut menjaga agar program-program puskesmas bisa berkelanjutan.”

“Misalnya, dengan memberikan dana alokasi untuk membangun atau memperbaiki bangunan Puskesmas. Pemda juga perlu menjaga perawatan gedung Puskesmas yang telah dibangun.”

Selain itu, pemerintah pusat juga mendukung sisi-sisi input lain, seperti melalui Program Nusantara Sehat untuk mendukung pemenuhan tenaga ataupun melalui skema-skema plotting ketenagaan lain yang sudah didukung oleh pemerintah pusat, pungkasnya.

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya