Kasus COVID-19 di India Naik 150 Persen, PM Modi: Perlu Langkah Cepat dan Tegas

Sebanyak 70 distrik di India melaporkan peningkatan kasus infeksi virus Corona penyebab COVID-19 hingga 150 persen selama beberapa minggu terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2021, 15:01 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 15:01 WIB
Perdana Menteri Narendra Modi (AP)
Perdana Menteri Narendra Modi (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 70 distrik di India melaporkan peningkatan kasus infeksi virus Corona penyebab COVID-19 hingga 150 persen selama beberapa minggu terakhir. Hal ini dikonfirmasi oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertemuan virtual dengan para menteri pada Rabu (17/3/2021).

Narendra Modi juga menyoroti bahwa melonjaknya penyebaran virus Corona karena sekarang akses bepergian di seluruh negeri telah terbuka dan jumlah orang yang bepergian pun meningkat. 

Selain itu, Modi menekankan pentingnya mengidentifikasi varian baru virus Corona. Negara pun harus meningkatkan tanggung jawab untuk mengikuti SOP pengawasan kontak wisatawan mancanegara.

“Jika kita tidak menghentikan pandemi COVID-19 yang berkembang ini sekarang, wabah di seluruh negeri dapat terjadi. Kami perlu mengambil langkah cepat dan tegas, ”ucap Modi dikutip dari The Indian Express.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video berikut


Tambah pengujian

PM Narendra Modi meninjau lokasi pembuatan vaksin COVID-19 di India. (Dok: India Embassy)
PM Narendra Modi meninjau lokasi pembuatan vaksin COVID-19 di India. (Dok: India Embassy)

Kecepatan vaksinasi mengalami peningkatan dan telah mencapai 3 juta per hari, tetapi di beberapa daerah terjadi pemborosan dosis vaksin. Modi secara khusus menunjuk pada pemborosan vaksin hingga 10 persen di Telangana, Andhra Pradesh, dan Uttar Pradesh. 

“Dengan menyia-nyiakan dosis vaksin, kita menolak hak penerima vaksinasi lain untuk mendapatkan vaksinasi. Negara harus segera memperbaiki kelemahan perencanaan dan tata kelola di tingkat lokal untuk mengurangi pemborosan vaksin,” katanya.

Modi juga meminta negara bagian untuk membuka lebih banyak pusat vaksinasi, dan tetap waspada tentang tanggal kadaluarsa vaksin. Menurutnya, jika pusat-pusat tersebut bekerja secara proaktif, maka pemborosan vaksin akan berkurang.

Modi pun menegaskan agar dosis vaksin yang sudah datang lebih awal harus digunakan terlebih dahulu.

Tak hanya itu, setiap negara bagian juga diminta untuk memberi perhatian khusus pada lonjakan kasus yang dilaporkan di kota-kota kecil yang sebelumnya dianggap zona aman. 

“Oleh karena itu kami harus meningkatkan pengujian di kota-kota kecil; Kami harus memberi perhatian khusus pada sistem rujukan, dan jaringan ambulans di kota-kota kecil,” ujar Narendra Modi.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis

Infografis Varian Baru Virus Covid-19 Lebih Mematikan? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Varian Baru Virus Covid-19 Lebih Mematikan? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya