Pakar Ungkap Alasan Kurma Jadi Santapan Ideal untuk Berbuka Puasa

Kandungan dalam kurma ideal untuk dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi sajian kurma ketika berbuka puasa/ Pixels
Ilustrasi sajian kurma ketika berbuka puasa/ Pixels

Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan hal yang mengejutkan apabila melihat banyak sekali kurma di supermarket ketika tiba bulan ramadan. Anjuran untuk mengonsumsi kurma setelah minum air putih ketika berbuka puasa juga sudah banyak diketahui. Namun, apakah benar kacamata medis melihat kurma baik dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa?

Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengatakan kandungan dalam kurma memangideal untuk dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa.

“Kurma mengandung karbohidrat yang kompleks, serat, juga mineral. Kandungan tersebut cukup ideal untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa,” ujar Prof. Ari dalam Seminar Awam dan Media ‘Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI’.

Selain kandungan karbohidrat kompleks, serat, dan mineral, kurma juga mengandung kalori yang cukup untuk memulihkan tenaga setelah berpuasa selama kira-kira 14 jam lamanya.

Kurma tergolong kedalam jenis buah yang memiliki komponen air, meskipun hanya sedikit. Sehingga, kurma menjadi pilihan pertama yang baik untuk berbuka puasa.

Simak Juga Video Berikut Ini


Kurma Baik untuk Penderita Kencing Manis dan Diabetes

Konsumsi gula atau makanan dan minuman manis lainnya memang menjadi perhatian bagi penderita kencing manis maupun penderita diabetes. Namun, kadangkala keinginan untuk mengonsumsi sesuatu yang manis muncul pada penderita penyakit tersebut.

Jika sangat ingin mengonsumsi makanan manis, Ari menyarankan agar untuk makan kurma. Alasannya, karena indeks glikemik dalam kurma lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir.

“Bagi penderita kencing manis dan diabetes, kurma menjadi pilihan makanan manis yang ideal dibandingkan dengan mengonsumsi manakanan atau minuman manis lain yang manisnya berasal dari gula pasir, karena gula pasir memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kurma,” kata Ari.


Konsumsi Kurma untuk Ibu Hamil

Khasiat kurma memang sudah terbukti kebaikannya, namun mengonsumsinya dalam jumlah besar justru akan membawa manfaat yang tidak baik bagi tubuh.

Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, seorang Obstetri dan Ginekologi mengingatkan bahwa konsumsi kurma yang ideal adalah hanya 3 butir ketika berbuka puasa.

Bagi ibu hamil, konsumsi kurma perlu diperhatikan. Karena ibu hamil rawan sekali mengalami infeksi. Terlebih lagi, pengolahan buah kering yang kadangkala tidak higienis.

“Buah kering terkadang tidak higienis, karena terkadang kita lihat tempat produksi buah yang dikeringkan hanya dihamparkan begitu saja. Saya selalu menganjurkan agar para ibu hamil mencuci kurma terlebih dahulu dengan air panas secara cepat dan kemudian mengeringkannya sebelum dikonsumsi. Ibu hamil sangat sensitif, jadi jangan sampai mereka diare,” ujar Dwiana.

 

 

Penulis: Rissa Sugiarti


Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi COVID-19

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19
Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya