Liputan6.com, Jakarta Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) bersama konsorsium Proyek Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19 (ACTION) melakukan pemetaan penanganan Tuberkulosis (TB) di era pandemi COVID-19.
Menurut keterangan CISDI, tiga dari empat puskesmas sasaran Proyek ACTION di Makassar telah menyediakan pelayanan khusus pasien TB. Sebanyak 75 persen puskesmas menyediakan layanan secara tatap muka.
Baca Juga
Sementara itu di Kabupaten Lombok Timur, seluruh wilayah intervensi Proyek ACTION yang ada di Lombok Timur sudah memberikan pelayanan TB. Selama masa Pandemi COVID-19, pelayanan pengobatan rutin masih banyak dilakukan dengan pelayanan tatap muka.
Advertisement
Dalam kondisi tertentu, baru Puskesmas Lenek, Lombok Timur, yang menawarkan pelayanan kunjungan rumah bagi pasien dengan kondisi rentan. Namun demikian, belum ada puskesmas yang memberikan jasa konsultasi dengan memanfaatkan teknologi, seperti telekonsultasi.
Tim Satgas dan tenaga kesehatan mengakui bahwa pelayanan COVID-19 bagi pasien TB di masa pandemi menghadapi beberapa tantangan, seperti meningkatnya stigma atau pandangan negatif masyarakat terkait COVID-19 maupun TB, kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi satgas dan nakes, keterbatasan SDM, serta kondisi pasien yang kerap berpindah lokasi tempat tinggal.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Layanan Kesehatan bagi Pasien HIV/AIDS
Selain TB, Proyek ACTION juga melakukan pemetaan terkait pasien HIV/AIDS. Ketersediaan pelayanan bagi pasien HIV/AIDS menjadi salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan, kata Direktur Program CISDI, Egi Abdul Wahid.
Dari 4 puskesmas mitra Proyek ACTION di Kota Makassar, seluruhnya belum memiliki layanan bagi pasien HIV/AIDS. Berbeda dengan kondisi di Kota Makassar, 4 puskesmas mitra di Kabupaten Lombok Timur sudah memiliki pelayanan khusus pasien HIV.
Jenis pelayanan yang diberikan untuk pasien HIV di Puskesmas Denggen dan Puskesmas Montong Betok masih dengan pelayanan tatap muka, sedangkan Puskesmas Selong dan Puskesmas Lenek sudah menawarkan jenis pelayanan kunjungan rumah.
Selain itu, dalam memberikan pelayanan untuk pasien HIV/AIDS, terdapat beberapa macam kendala seperti sikap tertutup pasien terkait kondisinya, keterbatasan SDM dalam memantau konsumsi obat ARV, serta keterbatasan SDM dalam melakukan skrining di lapangan.
Â
Advertisement