Liputan6.com, Jakarta - Dua pria mabuk di Prancis nekat menyuntikkan alat kelamin mereka dengan sebuah krim dengan harapan bisa membesarkannya. Alih-alih besar, penis mereka malah mengalami pembengkakan.
Kedua pria yang masing-masing berusia 30 dan 32 ini awalnya sedang mengonsumsi minuman keras sambil membicarakan tentang cara membesarkan penis. Pembicaraan itu berlanjut dengan mencari tutorial di Youtube.
Baca Juga
Dalam catatan kasus di jurnal Annales de et de Vénéréologie, keduanya lalu saling menyuntikkan penis satu sama lain, dengan sebuah krim anti-hematoma. Krim ini dirancang untuk mengobati kondisi di mana darah terkumpul di luar pembuluh darah.
Advertisement
Mengutip Newsweek pada Senin (19/4/2021), kedua penis pria itu membengkak dan membuat keduanya merasa kesakitan. Mereka lalu mengunjungi rumah sakit di Strasbourg. Keduanya pun didiagnosis kondisi edema penis.
Para dokter melaporkan bahwa penis kedua pria itu mengencang dan menyakitkan ketika disentuh.
Para dokter lalu meminta pasien untuk beristirahat, minum obat penghilang rasa sakit, dan kembali melakukan konsultasi. Namun laporan mengungkapkan bahwa kedua pria ini tidak kembali.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Risiko Suntik Penis
Dalam catatannya, para dokter yang menangani kasus ini meminta orang-orang untuk tidak melakukan suntik penis secara sembarangan. Mereka mengatakan, hal itu bisa menyebabkan rusaknya batang organ dan membuat disfungsi ereksi.
"Dokter dan pasien harus menyadari risiko praktik ini, karena praktik ini jadi lebih sering akibat adanya tutorial daring," tulis mereka.
"Informasi lebih lanjut diperlukan untuk mengingatkan subjek tentang kemungkinan komplikasi jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan," tambah mereka.
Mengutip Daily Star, Rich Viney, konsultan urologi di Queen Elizabeth, Birmingham, Inggris yang tidak terkait hal ini mengatakan bahwa metode semacam itu tidak akan pernah berjalan dengan baik.
"Ada kemungkinan nyata bahwa akan ada kerusakan permanen dengan implikasi jangka panjang untuk ereksi mereka. Ini adalah sesuatu yang tidak akan dilakukan oleh orang yang berpikiran waras," kata Viney.
Advertisement