Efek Samping Kekurangan dan Kelebihan Vitamin D

Kelebihan atau kekurangan vitamin D ini bisa memberikan efek samping yang merugikan ke kesehatan Anda.

oleh Melly Febrida diperbarui 21 Mei 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2021, 10:00 WIB
Vitamin D
Ilustrasi Ikan Salmon Credit: pexels.com/Malidate

Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang enggak sedikit orang dewasa yang kekurangan vitamin D. Namun, vitamin ini juga disebut-sebut bagus di masa pandemi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Meski banyak manfaatnya, sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi vitamin D. Kelebihan atau kekurangan vitamin D ini bisa memberikan efek samping yang merugikan ke kesehatan Anda.

“Kadar vitamin D dalam darah dapat dengan mudah naik ke tingkat berbahaya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda,” kata ahli diet terdaftar Melissa Rifkin dilansir Eat This.

Rifkin bilang, tubuh dapat menghasilkan vitamin D melalui paparan sinar matahari. Tapi, kanyakan orang dewasa harus mengandalkan konsumsi vitamin D melalui makanan dan suplemen juga untuk memastikan cukupnya asupan.

Sebelum Anda memutuskan mengonsumsi suplemen vitamin D, ketahui terlebih dahulu beberapa efek dari vitamin D.

1. Manfaat kesehatan mental

Penelitian terbaru menunjukkan mungkin ada hubungan antara vitamin D dan depresi. Faktanya, tinjauan Neuropsikiatri menemukan hubungan antara peningkatan kejadian depresi dan kekurangan vitamin D.

2. Dukungan sistem kekebalan tubuh

Vitamin C dan antioksidan sering dikaitkan dengan kekebalan tubuh. Tapi, ada juga penelitian yang mendukung vitamin D mungkin berperan dalam menciptakan sistem kekebalan yang sehat.

Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan suplementasi vitamin D dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan akut, terutama pada subjek yang memulai studi dengan defisiensi vitamin D yang lebih signifikan.

“Selain itu, tinjauan terpisah menemukan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi,” jelas Rifkin.

 

Darah Rendah

3. Darah rendah

Sebuah studi tahun 2019 menyoroti bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular terkait hipertensi, dan bahkan serangan defisiensi singkat dapat meningkatkan tekanan darah yang cukup untuk berdampak negatif pada kesehatan organ.

4. Peningkatan kadar kalsium darah

Mengonsumsi vitamin D tentu bermanfaat, terutama bagi mereka yang kekurangan. Tapi kalau sampai berlebihan, Anda mungkin terlalu banyak menyerap kalsium.

Peran penting vitamin D adalah membantu tubuh menyerap kalsium. Tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, vitamin D dapat memerintahkan tubuh untuk menyerap kalsium secara berlebihan, dan pada gilirannya, menyebabkan hiperkalsemia, atau kadar kalsium darah tinggi.

Gejala hiperkalsemia biasanya mual dan muntah, kelemahan, kebingungan, dan nyeri otot. Mungkin kni terdengar tidak merugikan, tapi penelitian telah menemukan bahwa perlu waktu berbulan-bulan untuk mengurangi kadar kalsium kembali normal setelah periode kadar kalsium darah tinggi.

Masalah Tulang

5. Masalah tulang

Manfaat vitamin D bagus untuk tulang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin K, vitamin lain yang berperan penting dalam kesehatan tulang.

Vitamin K membantu regulasi osteocalcin, hormon yang berperan dalam pengapuran tulang, memungkinkan tulang untuk membangun kekuatan dan kekakuan.

Dengan berkurangnya kadar vitamin K dalam tubuh karena asupan vitamin D yang berlebihan, kesehatan tulang dapat terpengaruh secara negatif.

“Untuk mengimbangi ini, pastikan Anda mengonsumsi vitamin D dalam jumlah yang sesuai dan menikmati makanan kaya vitamin K seperti kangkung dan bayam,” kata Rifikin.

6. Cedera ginjal

Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring darah. Jadi, setelah tubuh mencerna suplemen, ia melewati ginjal untuk kemudian disebarkan ke seluruh tubuh.

Apa yang sering terjadi jika Anda mengonsumsi suplemen terlalu banyak? Ginjal bisa kelebihan beban dan kemungkinan rusak.

Penelitian telah menunjukkan secara konsisten bahwa keracunan vitamin D, dan hiperkalsemia, dapat menyebabkan disfungsi ginjal dan kemungkinan gagal ginjal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya